“Mental
Block.” Saat kita mempelajari hipnosis, kunci untuk mampu memompa potensi
adalah membongkar “mental block”; pikiran-pikiran ketakutan dan
ketidakpercayaan diri yang menggelayuti dan menghambat potensi kita.
Hidup
kita adalah sesuatu yang berharga, menakjubkan, unik, dan merupakan milik kita.
Bagaimana kita mempersembahkan diri kepada dunia, cara kita menghadapi
kehidupan entah itu memiliki makna atau tujuan atau tidak, bukan bergantung
pada keberuntungan, melainkan pada sikap kita. Jika orang lain bisa melakukan
sesuatu, maka kita pun memiliki kesempatan untuk berbuat hal yang sama.
Buku
ini mengenai pengembangan diri agar kita bisa “berani” dan “diakui” keberadaan
kita dalam etape kehidupan. Berani menjadi diri sendiri —beda, sukses, kreatif—
berarti melepaskan pikiran yang menghambat. Tidak ada cara lain. Mencintai diri
dan yakin, bahwa kita memiliki hak untuk itu, membuat kita mampu
mengekspresikan diri sesuai keinginan. Jika memang positif dan baik, pasti akan
berhasil. Apabila kita berusaha melakukan sesuatu untuk menyakiti orang lain,
berarti kita harus siap menanggung risikonya. Sebab akibat adalah salah satu
hukum alam.
“Sebenarnya
setiap malam sebelum aku tidur, aku selalu mendoakan orang-orang dan memaafkan
semua kesalahan (mereka) dan mengikhlaskan semua, lalu aku berdoa untuk mereka
dan juga aku tidak iri dan dengki terhadap mereka,” demikian penggalan kunci
dari sebuah kisah seorang Badui yang disebut tiga kali oleh Rosululloh SAW
sebagai penghuni surga. Meski tak ada amalan istimewa dari pria tersebut,
mengikhlaskan diri dan memaafkan perbuatan orang lain yang ia alami seharian
adalah kunci ketenangan batin. Tak ada yang mampu menghinakan jiwa semacam ini,
meski dengan cemoohan yang paling culas sekali pun. Begitu kira-kira bahasa
lain untuk menjelaskan bab terakhir dari buku ini; Merelakan.
“Ketika mampu menyingkirkan ketakutan dan menolak untuk menyerah pada perasaan tersebut, berarti kita telah membebaskan diri sendiri.” —Wendy Grant
Buku
ini terinspirasi dari pengalaman Grant yang merupakan seorang ahli terapis
untuk membantu banyak orang dalam menyelesaikan masalah perilaku dan emosional.
Buku ini dibuat agar orang-orang yang memiliki masalah kepercayaan dapat lebih
berani dan percaya diri untuk berekspresi dengan leluasa.
Materi
yang terdapat pada buku ini dijelaskan secara realistis dan detail. Pembahasan
tentang penyebab suatu masalah dikupas secara tuntas hingga cara mengatasinya,
seperti tutorial latihan terapi psikologis yang bertujuan untuk mengenal diri
dan perkembangan. Kumpulan cerita ini merupakan cerita asli dari klien yang
Grant tangani. Namun identitas dan rincian data diganti untuk menjaga privasi
bersama. Keanekaragaman cerita dalam buku ini membuat kita mendapat banyak
perspektif dan melihat secara luas masalah yang ada. Kita juga dapat berpikir
lebih bijak dalam melakukan dan menilai sesuatu.
Beberapa
nilai positif yang terkandung dalam buku ini antara lain kata-kata pengingat
atau motivasi, ajakan untuk berpikir kritis. Fakta-fakta yang diterangkan
membuat kita semakin percaya diri dan masih banyak lagi. Penggunaan kata-kata
dalam buku ini tajam dan tepat sasaran untuk pembaca. Hal ini bisa dijadikan
poin unik tersendiri, karena membuat buku ini semakin menarik.
Secara
bertahap, buku ini menuntun kita untuk berlatih melakukan visualisasi kreatif
dan hipnosis pada diri sendiri dalam:
•
Mewujudkan sesuatu.
•
Sisi kanak-kanak dalam diri.
•
Berharap menjadi orang lain.
•
Membuang ilusi.
•
Berani menjadi diri sendiri.
•
Berani menyampaikan kebenaran.
•
Berani mencintai.
•
Mengekspresikan emosi.
•
Berani bersenang-senang.
•
Berani menghadapi rasa takut.
•
Mengubah diri.
•
Berani bertualang.
•
Berani mewujudkan impian.
•
Berani bersikap kreatif.
•
Berani berdiam diri.
•
Berani untuk tetap berjiwa muda.
•
Berani untuk sukses.
Bibliografi
Judul: Dare!; Berani Mengubah Hidup
Penulis: Wendy Grant
Penerjemah: Laila Qadria
Tebal: 192 hlm.
Genre: Motivasi, Pengembangan diri
Cetakan: I, Desember 2009
ISBN: 978-979-19687-7-5
Penerbit: Rumpun, Yogyakarta
0 Komentar