Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Resensi: Melacak Jejak Syekh Subakir

Tuturan ustadz Salim A. Fillah tentang “Futuhat Nusantara” menjelaskan, bahwa sosok Syaikh Subakir yang berasal dari Persia itu tinggi, putih, mancung. Memiliki keahlian ruqyah dan tata kota. Beliau memotret tempat yang beliau pilih untuk berdakwah, yakni sekitaran gunung Merapi, dari puncaknya untuk merancang kota masa depan. Saya membayangkan langkah beliau mengamati kota dari atas gunung Merapi seperti halnya Rosululloh saw merenungi kondisi sosial keberagamaan masyarakat Makkah melalui gua Hiro’. Keahlian ruqyahnya itu beliau gunakan untuk menghalau segala kepercayaan takhayul masyarakat sekitar Merapi agar menyadari bahwa segala yang berlaku di dunia hanyalah atas kehendak Alloh semata. Sosok tinggi dan mancungnya itulah —konon— yang menyebabkan masyarakat lereng Merapi menyebutnya Mbah Petruk; sosok salah seorang tokoh Punokawan yang memiliki ciri yang identik. Siapakah gerangan sosok bernama Syaikh Subakir itu? Ada hubungan dan perannya dalam lembaga dakwah bernam

Resensi : Peristiwa 3 Juli 1946

Tahun 1946. Negara Indonesia belum genap berusia satu tahun ketika krisis politik yang hebat melanda negeri ini. Para ahli menggambarkan revolusi Indonesia —yang berlangsung pada 1945-1950— sebagai keadaan yang “multi kompleks”. Mengapa demikian? Kala itu, yang terjadi bukan hanya dekolonisasi, melainkan juga revolusi yang penuh dengan tensi sosial dan konflik politik di antara kelas-kelas sosial. Revolusi tidak hanya menyerap energi yang sedemikian besar, namun juga sarat dengan romantisme. Revolusi Indonesia dapat dikatakan berkisar pada pilihan strategi perjuangan, apakah dengan memakai jalan diplomasi atau pertempuran. Hanya ada dua pilihan; tidak ada pilihan ketiga atau keempat. Para pendukung strategi perundingan diwakili oleh pemerintah lewat empat orang tokoh kunci, yakni Presiden Soekarno, Wakil Presiden Muhammad Hatta, Perdana Menteri Sutan Sjahrir, dan Menteri Pertahanan Amir Sjarifuddin. Di pihak lain, berdiri para penyokong opsi merdeka 100% tanpa kompromi. M