Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Resensi: Nuh 'Alaihissalam; Peradaban Manusia Kedua

Seperti apa kejadian banjir besar di masa Nabi Nuh, menjadi bahan diskusi yang seru di kalangan ahli tafsir. Begitu juga seperti apa penampakan atau bentuk kapalnya, seberapa luas bahteranya, apa saja yang menaiki kapal keselamatan tersebut, seluas apa wilayah yang mengalami banjir, merupakan perkara yang menggelitik kita semua. Buku berjudul “Nuh ‘alaihissalam; Peradaban Manusia Kedua” ini membahas tentang periode sebelum Nabi Nuh. Di mana penulis menyebutkan, bahwa tidak ada seorang Nabi pun dalam rentang antara Nabi Adam dan Nabi Nuh. Dan keberadaan Nabi Idris ia tempatkan setelah periode Nabi Nuh. Pada sisi keagamaan, peradaban manusia pertama; sejak Nabi Adam; menganut monoteisme atau tauhid. Hingga secara perlahan mulai mengalami distorsi hingga berujung pada kemusyrikan dan politeisme. Pada bab kedua, penulis membahas terkait dakwah tauhid Nabi Nuh yang ia lakukan selama 950 tahun. Di bab ini pula dibahas tafsiran usia Nabi Nuh. Di mana para ulama ahli tafsir lebih cenderung

Resensi: Jangan Lukai Ibumu!

  Bicara tentang bakti terhadap ibu, semua bangsa dan semua agama memiliki birama yang sama. Seseorang yang degup jantungnya senada dengan detak jantung kita, seseorang yang saripatinya menyatu dengan tubuh kita, seseorang yang laktasinya mengalir menggemukkan kita, seseorang yang kehangatannya mampu menghidupkan saraf-saraf kita. Beragam bangsa memiliki kisah unik tentang “kekeramatan” seorang ibu yang harus dimuliakan —terlepas dari beberapa penyimpangan fitrah seorang ibu. Jangankan membantah, mendikte orangtua dalam hal selera pun adalah bentuk dari ketidakpatuhan anak kepada orangtua. Seperti ketika seorang anak menawarkan pilihan kepada orangtua —sebelum orangtua menentukan, segera kita memberikan referensi pilihan yang terbaik menurut kita. Hal itu merupakan kelancangan anak terhadap orangtua. Itu adalah penjelasan dari maksud kata “uf” pada ayat 23 surat Al-Isro’. Meskipun mereka menuruti kemauan kita, betik pertama dalam hati mereka akan pilihan merekalah yang sejatinya