Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Resensi: Benarkah Kaisar Heraklius Masuk Islam?

Menyelami sosok Heraklius seyogianya memahami juga sebagian aspek signifikan dari Imperium Romawi Timur. Menelusuri sepak terjang Romawi Timur di abad 1 Hijriah/7 Masehi juga menuntut kita untuk mengukur aspek signifikan dari Sassaniyah-Persia. Dalam tubuh kerajaan Sassaniyah-Persia dan Romawi Timur terdapat intrik istana, pengkhianatan, pemberontakan, kedurhakaan terhadap orangtua, peperangan, strategi dan taktik perang, keksatriaan dan kepengecutan, bid’ah-bid’ah umat terdahulu, nubuwah , serta keimanan dan kekufuran. Selain itu, menggabungkan rangkaian peristiwa besar di kurun waktu tersebut dengan referensi sejarah Islam yang kaya dari para ulama klasik memberikan suatu pemaparan sejarah yang lebih solid dan universal. Oleh sebab itu, buku ini diawali dengan bab mengenai Sassaniyah-Persia, agamanya, sosok Kisra (Khusrow), dan bagaimana nilai-nilai masyarakat Persia berjalan di kalangan tentara. Selepas itu, dalam bab selanjutnya dibahas mengenai Romawi Timur, gonjang-ganjing

Resensi: Aku Diponegoro!; Tiga Naskah Tuturan Dramatik

Pernah terpikir membuat konsep drama sekolah berkisah tentang dakwah Wali Songo ( tsana ) di Nusantara. Dari sejak Ibnu Bathuthoh melakukan rihlah , melaporkan rekam-jejak demografi Nusantara kepada Sultan Muhammad I di Turki, hingga diutusnya para da’i internasional itu ke Nusantara. Gambaran umumnya sudah ada. Hanya mendetailkan dalam segmen-segmen, agaknya butuh waktu ter sendiri. Buku ini mempunyai napas yang sama, yakni berisi alur kisah perjuangan Diponegoro dalam bentuk drama/opera. Maka terasa pas ketika Peter Carey mengawali bab Pendahuluan dengan kutipan Kahlil Gibran, “Setelah makan dan minum, kebutuhan terbesar manusia adalah mendengarkan cerita-cerita yang didongengkan.” Melalui narasi ini, Landung mengangkat babak dari awal kelahiran Sang Pangeran, pengaruh-pengaruh dari sikap Sang Pangeran, situasi politik Perang Jawa, hingga saat-saat terakhirnya di pengasingan. Pembacaan pertama, mengisahkan bagaimana peta kekuatan Pangeran Diponegoro yang mulai me

Resensi: Scouting For Boys

Sebuah gerakan —apapun namanya— akan berhasil dan panjang umur kalau memenuhi dua prasyarat penting di dalamnya, yakni ownership atau rasa memiliki dan kebanggaan yang kuat dari para anggotanya, dan believers group atau adanya sekumpulan orang atau kelompok yang benar-benar meyakini visi-misi sebuah gerakan. Dua hal itulah yang dapat mengubah sebuah gagasan sederhana menj adi sebuah gerakan yang besar pengaruhnya, massif anggotanya, dan langgeng usianya. Didirikan secara resmi pada tahun 1920, Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia atau WOSM ( World Organization of the Scout Movement ) saat ini memiliki kurang lebih 40-an juta anggota Pramuka di lebih dari 200 negara. Berdasarkan visi WOSM 2023, jumlah tersebut akan terus ditingkatkan hingga mencapai 100 juta anggota Pramuka pada tahun 2023. Di Indonesia sendiri, Gerakan Pramuka secara resmi baru berdiri pada tahun 1961 dan terus berkembang hingga sekarang menjadi organisasi Gerakan Pramuka dengan anggota terbanyak di dunia. B

Resensi: Lapis-lapis Keberkahan

Bahagia adalah kata paling menyihir dalam hidup manusia. Jiwa merinduinya. Akal mengharapinya. Raga mengejarnya. Tapi kebahagiaan adalah goda yang tega. Ia bayangan yang melipir jika dipikir, lari jika dicari, tak tentu jika diburu, melesat jika ditangkap, menghilang jika dihadang. Di nanar mata yang tak menjumpa bahagia; insan lain tampak lebih cerah. Di denging telinga  yang tak menyimak bahagia; insan lain terdengar lebih ceria. Di gelisik hati yang tak merasa bahagia; insan lain berkilau bercahaya. Keberkahan akan menghadirkan kebahagiaan. Bahwa jika bahagia dijadikan tujuan, kita akan luput menikmatinya sepanjang perjalanan. Bahwa jika bahagia dijadikan cita, kita akan kehilangan ia sebagai rasa. Bahwa jika bahagia dijadikan tugas jiwa, kita akan melalaikan kewajiban sebagai hamba. Bahwa jika bahagia dijadikan tema besar kehidupan, kita bisa kehilangan ia setelah kematian. Berkah memiliki akar makna sebagai nikmat yang menetap, berbekal, bertumbuh, dan bertambah. Ialah