Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Resensi: Walisongo; Gelora Dakwah dan Jihad di Tanah Jawa (1404-1482 M)

Kali ini, kita akan kupas sedikit isi buku besutan Rachmad Abdullah –seorang guru Fisika SMP Al Islam 1 Surakarta– salah satu dari Trilogi Revolusi Islam di Tanah Jawa. Seperti umumnya pembahasan sejarah masuknya Islam di Nusantara, ada beragam teori yang disebutkan dalam buku ini dengan merujuk pada tulisan Ahmad Mansur Suryanegara dalam “Api Sejarah 1”, yakni Teori Gujarat, Teori Makkah, Teori Persia, Teori Cina, dan Teori Maritim. Juga dibahas pula tentang asal-muasal dan makna “Wali Songo” dari beberapa sejarawan. Menurut Prof. K.H.R. Moh. Adnan, penyebutan “Songo” adalah kerancuan dari kata Tsana’ yang bermakna mulia, sepadan dengan kata mahmud yang berarti terpuji. Sehingga menurut beliau, Wali Songo berasal dari istilah Wali Tsana’ . Sedikit berbeda oleh R. Tanojo tentang arti Tsana’ , beliau menyebutkan bahwa tsana’ mengandung makna tempat. Artinya, Wali Tsana’ adalah wali yang berkuasa di suatu tempat (h.69). Sedangkan menurut Asnan Wahyudi dan Abu Khalid, Wa

Resensi: A Magic Gecko

Pengalaman menginjakkan kaki di negeri-negeri Timur selalu menyisakan pertanyaan bagi mereka yang terbiasa dengan alam pikiran Barat. Kosmologi, cara berpikir, gaya hidup, serta sistem nilai Timur yang berbeda dengan Barat, adalah faktor yang membuat “perjumpaan” dengan Timur terkesan selalu bertumbukan. Padahal jika saja semua perbedaan itu dapat dikompromikan, pertemuan itu akan menjadi lebih indah. Tidak harus ada gejolak ataupun penolakan yang berarti. Sebaliknya , keselarasanlah yang terjadi. Keberhasilan itulah kira-kira telah dicapai oleh Horst Henry Geerken selama menjalankan tugasnya di Indon e sia. Ia tidak hanya dapat memahami semesta pemikiran orang-orang Indonesia, namun juga menerimanya sebagai bagian budaya. Geerken yang berkebangsaan Jerman adalah pegawai telekomunikasi Jerman yang tengah menjalankan tugasnya di Indonesia. Ia datang ke Indonesia pada tahun 1963 untuk membantu membangun jaringan telekomunikasi yang sangat dibutuhkan pada saat itu. Keha

Resensi: Lonceng Nagasaki

Segera setelah ledakan bom atom itu, tersiar berita bahwa tak mungkin ada kehidupan di Nagasaki selama 75 tahun mendatang. Berbahaya, kata mereka, kembali ke reruntuhan kota itu. Tiba-tiba datang sinar yang terangnya bisa membutakan mata, tapi tak ada suara apa-apa. Dengan perasaan kecut, Chimoto-san mengangkat kepalanya. “Bom! Di atas Urakami.” Dan di daerah dekat gereja dilihatnya segumpal besar asap putih mengapung di udara, semakin tinggi semakin besar pula. Tapi yang paling mengecutkan hatinya adalah angin seperti badai yang menyerangnya. Angin itu datang dari bawah asap putih itu menyerbu ke arah bukit tempat dia menyabit dengan kecepatan dan kekuatan sangat menakutkan. Rumah, pepohonan, dan apa saja yang dilandanya roboh dan beterbangan dihantamnya. Lalu semuanya terbanting ke tanah, pecah berkeping-keping dan diterbangkannya kian-kemari. Sekelompok pohon kayu di hadapannya tiba-tiba hilang begitu saja dibawa angin itu. Apakah ini sebenarnya? Dia hanya bisa membayangkan se

Resensi: Barus Negeri Kamper

Sejak dulu, popularitas Barus yang terletak di pantai barat Sumatera Utara berkaitan dengan perdagangan kamper dari daerah pedalaman serta dengan penyair mistis Hamzah Fansuri. Kedua jilid awal (1998, 2003) seri ini telah memberi tumpuan kepada sejarah Barus di antara abad ke-9 dan abad ke-11. Kali ini, buku ini menyampaikan sumbangan terbaru mengenai sejarah Barus di antara abad ke-12 dan pertengahan abad ke-17. Publikasi ini memuatkan enambelas studi hasil penelitian yang ditulis berdasarkan data-data arkeologi dan epigrafi, serta sebagai jenis sumber tertulis, baik lokal maupun asing. Duabelas studi hasil penelitian di antaranya berkaitan dengan program penelitian arkeologi yang dijalankan di antara tahun 2001 dan 2005 oleh École française d’Extrême-Orient (EFEO) bersama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Indonesia. Buku ini memperkenalkan hasil-hasil utama survei dan penggalian, sebuah esai tentang perkembangan ruang situs permukiman di daera