Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Resensi: Death by Meeting; A Leadership Fable

Membeli buku ini sejatinya karena memang seringkali saya mengalami semacam kemubaziran dalam rapat-rapat. Apa yang dibahas dan waktu-waktu yang sudah diupayakan untuk rapat, seolah-olah sirna tanpa hasil dan konsekuensi. “Jika tidak harus menghadiri rapat, saya akan lebih menyukai pekerjaan saya.” Ini adalah sebuah perkataan yang sering saya dengar. Saya pikir keluhan semacam itu wajar-wajar saja, dapat dimaklumi. Tetapi akhirnya saya menyimpulkan, bahwa ini sebenarnya sebuah komentar yang menyedihkan dalam sebuah budaya organisasi. Coba bayangkan jika redaksional kalimat di atas diucapkan oleh seorang dokter, karyawan, guru, atau semua profesi yang melibatkan hajat hidup orang banyak. Konyol, bukan? Akan tetapi itulah yang kita lakukan pada saat kita mengeluh mengenai rapat. Pikirkanlah seperti ini: untuk beberapa dari kita yang memimpin dan mengelola sebuah organisasi, rapat adalah sesuatu yang mencakup segala sesuatu yang kita lakukan. Ini karena kita tidak dibaya

Resensi: David and Goliath; Ketika Si Lemah Menang Melawan Raksasa

Seperti kebanyakan buku-buku karya orang Yahudi , Malcolm Gladwell ini seperti buku-buku The Tipping Point, Blink, Outliers , beliau dalam bukunya banyak menggunakan cerita-cerita untuk menyampaikan pesannya kepada kita. Cerita-ceritanya berlatar nuansa ‘ B arat’ , sehingga bagi kita orang ‘ T imur’ agak susah menangkapnya. Tapi kalau kita terus saja membaca , kita akan menangkap apa pesan yang ingin disampaikan penulis. Satu hal yang tidak lepas dari Malcolm Gladwell ―seperti buku-buku beliau yang lain, beliau menulis menggunakan data-data dan fakta-fakta empiris, hasil riset dan kajian yang memakan waktu lebih dari 5 tahun bahkan data sampel-nya ada yang sampai menggunakan data selama 40 tahun lebih. Ini yang membuat saya terpukau dengan keuletannya dalam menulis dan meneliti. Beliau menulis jarang menggunakan pendapat pribadi, beliau menulis sering menggunakan catatan kaki. Dan catatan kaki itu menjelaskan secara rinci bagaimana data itu diambil, tahun berapa data itu diam

Resensi: Kepramukaan (Permainan Pramuka)

“Bos berkata: semua berdiri.” “Bos berkata: angkat tangan kanan.” “Turunkan!” Jika ada yang menurunkan tangan, hukuman harus dilaksanakan. Ini bentuk permainan konsentrasi yang biasa diberi label “Bos Berkata”. Setiap perintah yang didahului dengan kalimat “Bos berkata”, harus dipatuhi. Permainan ini —saat ini— sudah lazim. Sedangkan Ny. D. Bunakim; penyusun buku ini; menyebutkan bahwa perlu tujuh tahun untuk mengumpulkan jenis-jenis permainan Pramuka ini dari yang beliau lihat dan alami sendiri selama ikut pelatihan dan kursus kepramukaan di Indonesia maupun Inggris tanpa satu pun menukil dari buku referensi mana pun. Buku ini terbit tahun 1977 yang terdiri dari 150 permainan yang meliputi: »   Permainan Sepasukan (Permainan Tenang, Permainan Mengintai, Memikir Cepat dengan Banyak Gerakan, Latihan Semaphore/Morse, Banyak Gerakan Sedikit Memikir). »   Permainan 2 Golongan (Tenang, Banyak Gerak Sedikit Memikir). »   Permainan Beregu (Tenang, Tenang Memikir Cepat,