Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Resensi: Muhammad dalam Perdjandjian Lama dan Perdjandjian Baru

Mengkaji keberadaan atau penyebutan (Nabi) Muhammad dalam kitab suci agama selain Islam, menjadi tema perbincangan tersendiri. Memancing diskusi yang membutuhkan ketelitian dan pengendalian sentimen tersendiri. Hal ini tak lepas dari kredibilitas keabsahan sebuah agama itu sendiri. A.H. Deedat memaparkan keberadaan Muhammad dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kedua perjanjian tersebut tergabung dalam satu kitab agama Kristen yang disebut Bibel. Apa yang terkandung dalam Perjanjian Lama adalah —apa yang disebut orang Islam— Taurot (hukum dari Nabi Musa) dan Zabur dari Nabi Daud. Sedangkan Perjanjian Baru yang kita kenal dengan sebutan Injil. Di mana ia berisi tulisan-tulisan dari pengikut-pengikut dan murid-murid Yesus. ...Karena Muhammad bukan sadja menjaksikan dan membawa kesaksian akan kebenaran adanja Jesus, tetapi djuga sesungguhnja ia djuga telah menjuruh kaum Muslimin menerima Jesus sebagai satu diantara Nabi2 mereka sendiri. Akanlah sangat mengedjutkan kepada ke

Resensi: Gurkha; Pejuang dari Atap Dunia

Dari kesunyian pegunungan Himalaya, dari dinginnya salju abadi puncak Everest, dan kebersahajaan masyarakat di sekitarnya, lahirlah sebuah pasukan yang berdedikasi tinggi dan memiliki keterampilan tempur mumpuni. Pasukan ini yang kemudian diberi nama sebagai Gurkha. Pada awalnya merupakan milisi rakyat yang dibentuk oleh seorang tokoh religius setempat. Dalam perjalanan sejarah, pasukan ini kemudian menjadi salah satu pasukan andalan militer Inggris Raya yang diturunkan dalam berbagai medan pertempuran. Mereka mempunyai semboyan “ kaphar hunnu bhanda marnu ramro ” yang berarti “lebih baik mati ketimbang jadi pengecut.” Mereka adalah orang-orang Gurkha; tentara yang berasal dari dataran tinggi Nepal; begitu disegani kawan maupun lawan di berbagai medan. Kemampuan mereka yang hebat dan berani mati, sering digunakan Kerajaan Inggris maupun persemakmurannya sebagai pasukan mereka. Dalam tubuh militer Inggris, pasukan Gurkha memiliki tempat yang khas —meski Nepal pernah dikuasai

Resensi: Lahirnja Republik Indonesia

Buku ini ditulis berdasarkan hasil liputan media-media luar negeri maupun pengalaman diplomasi penulis sendiri. Pihak luar menilai keadaan Indonesia hanya pada permukaannya saja. Sedangkan apa yang terjadi di dalam proses lahirnya Republik Indonesia, hanya pelaku sejarahlah yang dapat bercerita lebih dalam. Pada era ‘30-an, gerakan kebangsaan untuk kemerdekaan terberangus oleh sikap represif pemerintah Kolonial. ... Rapat umum dilarang, kemerdekaan pers dibatasi. Alat-alat keamanan mendapat wewenang untuk menutup rapat-rapat partai dan menangkap pembitjara-pembitjara jang pidatonja dianggap menghasut. Tetapi senjata jang paling ampuh di tangan pemerintah adalah apa jang dinamakan “hak-hak luar biasa” ( exorbitante rechten ). Setiap orang jang dipandang oleh pemerintah sebagai berbahaja bagi ketertiban umum, dapat ditangkap setiap saat; adalah wewenang pemerintah untuk memutuskan apakah orang-orang sematjam itu akan dikirim ke kamp-kamp tawanan...(h.10). Pendapat umum dunia