Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Resensi: Menjadi Sekolah Terbaik; Praktik-praktik Strategis dalam Pendidikan

  “Menjadi sekolah yang belajar adalah pesan dari buku ini,” kata Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D ketika memberikan sambutan pada buku ini. Tak jarang muncul kesadaran bagaimana menjadikan sekolah yang bermutu dimulai dari tingkat satuan pendidikan atau sekolah itu sendiri. Sekaligus pula keinginan tersebut menjadi bahan “pertengkaran”, terutama ketika menyusun skala prioritasnya. Buku ini terdiri dari 13 bab yang terbagi dalam dua pembahasan besar, yakni bab 1-2 berisi paparan pemikiran makro mengenai dimensi dan masalah pendidikan dalam dinamika struktural, kultural, dan ekonomis serta tanggung jawab sosial untuk pendidikan. Sedangkan sepuluh bab selanjutnya merupakan perspektif mikro pendidikan yang terangkum dalam bagian “Menjadi Sekolah yang Belajar”. Sebagaimana lazim kita pahami, bahwa dinamika bidang pendidikan di Indonesia melibatkan tiga dimensi, yakni kultural, struktural, dan ekonomis. Partisipasi masyarakat punya peran penting dalam memajukan pendidikan. Sebab kurikulum

Resensi: Memudarnya Supremasi Barat di Tengah Kebangkitan Asia

Program Amerika membantu pemulihan Eropa pasca Perang Dunia II disebut program Marshall Plan. Negara-negara yang dapat bangkit dalam restorasi tersebut pada dekade 70-an berkumpul dalam koloni negara G7 (Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, Jepang). Tetapi resesi ekonomi global 2008 tak satu pun negara Eropa dan Amerika yang bisa saling mengentaskan. Tampillah Xi Jinping dengan program pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah manusia; Belt and Road Initiative (BRI) ; yang membentang dari kawasan Baltic hingga Pasifik. Salah satu kejadian paling menarik di awal abad ke-21 adalah pergeseran pusat pertumbuhan ekonomi global dari Barat ke Timur ditandai dengan kebangkitan korporasi raksasa Asia seperti Samsung, Toyota, Sony, Bank HDFC, Bank ICBC, dan menjamurnya bisnis Barat yang jauh lebih eksis di wilayah Timur. Negara-negara di Asia (terlebih anggota ASEAN) menjadi pilar-pilar kebangkitan ekonomi global dengan China sebagai punggawanya. Dengan beragam

Resensi: Muhammadanisme

Namanya Christiaan Snouck Hurgronje. Ia seorang orientalis Belanda. Ia dikenal memiliki keahlian dalam studi Islam, terutama hukum Islam. Sehingga oleh Kolonial Belanda ditugaskan sebagai penasihat urusan terkait kaum pribumi Indonesia. Tentu ada banyak cerita tentang sosoknya mulai dari belajar di Makkah dengan ganti nama Arab kemudian bersahabat dengan ulama di Tatar Sunda. Snouck sebagai pakar ketimuran menulis karya “Mohammedanism: Lectures on its Origin, its Religious and Political Growth, and its Present StatePutman” tahun 1916. Karya ini disusun dari materi kuliah tentang keislaman yang disampaikan Snouck pada 1914. Bahkan menjadi andalan Snouck saat mengisi kuliah di beberapa universitas di Amerika. Kini buku tersebut diterjemahkan dengan judul “Muhammadanisme” dan diterbitkan IRCiSoD Yogyakarta tahun 2019. Tebal buku 142 halaman. Bab pertama ini sangat menarik lantaran Snouck menghadirkan pandangan dari banyak sarjana Barat mengenai Islam awal, kedudukan Muhammad, autentis

Resensi: Tafsir Daniel; Nubuat Akhir Zaman

Tafsir Nabi Daniel yang berkesan sejak awal ialah ketika ia diminta menafsirkan isi mimpi Raja Nebukadnezar terkait munculnya empat binatang aneh, mengerikan, sekaligus destruktif dari tengah lautan yang bergolak. Pertama keluar dari dari lautan seekor singa bersayap burung rajawali dan berdiri dengan dua kaki. Disusul seekor beruang dengan sisa tulang rusuk di mulutnya. Binatang ketiga, seekor macan tutul dengan empat sayap di punggungnya dan empat kepala. Makhluk keempat tak terdapat padanan; menakutkan, kuat, dan sangat perusak dengan gigi besi. Bertanduk 10 dengan tanduk ke-11 yang berukuran kecil, bermulut, dan bermata. Dikisahkan, kesemua binatang ini dapat musnah oleh kobaran api, kecuali monster keempat bertanduk. Dan ia hanya bisa dimusnahkan oleh seorang anak manusia yang hadir dalam mimpi Nebukadnezar, di mana manusia tersebut datang di antara awan-awan dan diberi kemuliaan oleh Sang Cahaya di langit. Sampai di sini, terdapat persimpangan penafsiran antara pihak Nasrani