Politik kekuasaan
merupakan hasil buku Il Principe karangan Niccolò Machiavelli. Penulis
menerbitkan buku ini dalam terjemahan bahasa Indonesia agar bisa dibaca oleh
masyarakat Indonesia mengenai hasil pemikiran tokoh dunia tentang politik dan
kekuasaan. Niccolò Machiavelli yang dituduh sebagai penyebar politik
kotor dengan cara menghalalkan segala cara untuk menjadi penguasa, memiliki
pengaruh dalam mempertahankan kekuasaan sehingga banyak orang beranggapan bahwa
politik itu kejam dan permainan yang kotor untuk meraih kekuasaan. Pemahaman
ini menjadi bias bagi penganut paham Machiavellisme yang berasal dari
seorang penulis terkenal Niccolò Machiavelli.
Pemahaman yang sudah menjamur dan mengatasnamakan Niccolò Machiavelli ini ternyata jauh dari kenyataan dan maksud Niccolò Machiavelli dalam mengungkapkan pemahaman melalui tulisannya yang berjudul Il Principe. Hasil pemikiran dan pemahaman Niccolò Machiavelli yang melihat kejamnya nilai sebuah politik sesuai dengan kenyataan yang dibacanya melalui kondisi dan situasi yang terjadi di lingkungannya, bukan dari hasil prilaku politik dan kekuasaan yang dilakukan dan diterapkan oleh Niccolò Machiavelli.
Kebenaran dalam buku ini hanya menyadarkan apa yang sudah terjadi secara nyata dalam merebut sebuah kekuasaan dengan cara politik the end justifies the means (menghalalkan segala cara) dan seharusnya bukanlah cara yang baik dalam berpolitik untuk berkuasa dan mempertahankan kekuasaan. Hasil tulisan ini merupakan bagian metode positivisme yang berawal dari apa yang telah diketahui secara faktual dan pemikiran positif. Sebuah pemikiran yang tertuang dalam tulisan tentang kebenaran dengan segala yang tampak dan segala gejolak dengan berbagai faktor gejala dan akibat yang dipengaruhinya.
Penyajian buku Politik Kekuasaan menekankan pada sambutan sekapur sirih bahwa Niccolò Machiavelli merupakan tokoh yang merindukan persatuan dan kedamaian dalam masa kejayaan penguasa yang tidak menggunakan politik pecah belah sehingga menimbulkan pertikaian, peperangan, dan perpecahan bangsa. Namun hasil pemikiran tersebut menjadi bumerang bagi penulis yang diklaim sebagai manusia bertopeng setan akibat buah hasil pemikirannya yang dianggap sebagai ajaran yang kejam. Niccolò Machiavelli diabadikan dalam sebuah kamus berupa sifat Machiavellian, yaitu sifat yang mencakup pikiran, sikap, dan tindakan licik yang kejam.
Kemasyhuran dan kenyataan pengaruh hasil tulisan ini dapat kita lihat sampai saat ini dalam politik merebut kekuasaan. Namun disayangkan, kebenarannya yang menjadi salah kaprah karena pemahaman tentang Politik Kekuasaan menjadi buku pegangan setengah resmi oleh diktator terkemuka dunia. Ajaran Machiavellen sebenarnya bukanlah Niccolò Machiavell sendiri melainkan para penguasa yang ditelitinya pada saat masa kehidupan Niccolò Machiavell. Alhasil pada tahun 1559, setelah 32 tahun wafatnya Niccolò Machiavelli, pembesar Gereja memasukkan Il Principe hasil karangan Machiavelli dalam daftar buku terlarang yang dikenal sebagai Trindentine index.
Secara logika, resume buku Politik Kekuasaan merupakan sebuah teori kebenaran tentang kenyataan nilai dalam berpolitik untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan dengan cara melakukan segala cara untuk mendapatkan tujuan kekuasaan tanpa melihat dan mempertimbangkan akibat yang terjadi. Memanfaatkan peluang, mengandalkan kemampuan senjata perang, melewati konstitusi pemilu dan menggunakan cara licik dan kejam merupakan cara yang ditempuh untuk menjadi penguasa. Menjadi sudah biasa kita bicarakan, kita lihat, kita baca, dan kita pahami bahwa politik kekuasaan hari ini menjadi peluang sebagai teman dan besoknya menjadi musuh untuk mendapatkan satu tempat posisi sebagai penguasa. Niccolò Machiavelli mengungkapkan politik menghalalkan segala cara akan menimbulkan perpecahan, perselisihan, pertikaian, dan peperangan.
Nilai politik kekuasaan yang ditulis oleh Niccolò Machiavelli menimbulkan argumen bagi Leo Strauss bahwa ajaran Niccolò Machiavelli merupakan ajaran yang tidak bermoral dan seorang pemikir titisan setan. Hasil pemikiran Niccolò Machiavelli adalah kenyataan positivisme yang dipelajari dan ditelitinya dari berbagai penguasa di Eropa. Pemahaman tersebut menghasilkan amoral conduct (tindakan tidak bermoral), nilai estetika secara sistematis dalam seni berkuasa memanfaatkan peluang dan perang. Pemikiran Niccolò Machiavelli melahirkan socio-political-life kehidupan dalam sosial politik yang berfilsafat secara sosio politik kekuasaan dengan cara the end justifies the means (menghalalkan segala cara).
Bibliografi
Judul: Politik
Kekuasaan menurut Niccolò Machiavelli
Judul asli: Il
Principe
Penulis: Niccolò
Machiavelli
Tebal: vii+126 hlm. (ilustrasi
bergambar + penekanan dan penguatan kalimat pernyataan)
Cetakan: IV, April 2015
ISBN: 978 979 91 0845 6
Penerbit: KPG, Jakarta
0 Komentar