Umumnya
kita mengenal cara suit ada dua, yakni suit khas Indonesia dengan memainkan
jari jempol, telunjuk, dan kelingking. Jempol mewakili Gajah, telunjuk mewakili
Manusia, dan kelingking mewakili Semut. Di mana Gajah menang ketika melawan Manusia,
Manusia menang ketika melawan Semut, dan Semut menang ketika melawan Gajah.
Yang kedua adalah suit Cina dengan Kertas-Gunting-Batunya. Di mana telapak
tangan membuka penuh dengan jejari rapat mewakili Kertas, tangan menggenggam
dengan telunjuk dan jari tengah mengembang mewakili Gunting, dan tangan
mengepal penuh mewakili Batu. Kertas kalah dengan Gunting, Gunting kalah
melawan Batu, dan Batu kalah melawan Kertas. Begitu normanya. Yang serupa
dengan Cina adalah Korea, yakni Kawi-Pawi-Po (Gunting, Batu, Kain).
Ternyata
ada beberapa jenis suit semacam itu di beberapa negara. Dengan awalan yang
sama, yakni menyembunyikan tangan yang akan di mainkan di belakang kepala atau
punggung, permainan di Burma disebut Komandan-Harimau-Prajurit. Normanya,
Komandan dengan tolak pinggang, Harimau dengan sikap siap menerkam, dan
Prajurit dengan pose menodongkan senjata. Pemenangnya adalah ketika Komandan
dapat memerintah Prajurit, Prajurit dapat menembak Harimau, dan Harimau dapat
menerkam Komandan.
Di
Singapura namanya Choom-Choom-Putt, dengan menyatukan semua jari menjadi
semacam paruh yang mewakili Naga, kepalan tangan yang mewakili Batu, dan tangan
tengadah yang mewakili Air. Penentu kemenangan ketika Naga dapat meminum Air,
Air dapat membenamkan Batu, dan Batu dapat membunuh Naga.
Di
Malaysia, karakternya lebih banyak; lima. Menyatukan jejari seperti paruh
melambangkan Burung, tangan mengepal melambangkan Batu, telunjuk dan jempol
mengembang melambangkan Pistol, tangan mengembang dengan posisi menangkup
melambangkan papan, dan tangan pengembang dengan posisi tengadah melambangkan
air. Permainan Wan-Tu-Zum ini dinyatakan menang jika Burung meminum Air, Batu
mengalahkan Burung dan Papan, Pistol mengalahkan Batu, Papan, dan Burung,
sedangkan Air mengalahkan Batu dan Pistol. Semua itu adalah beberapa permainan
yang terkumpul dalam permainan pendahuluan.
Sengaja
UNESCO mengumpulkan sekitar 4 (empat) permainan anak dari beberapa negara Asia
bertujuan dapat memotret kebudayaan suatu negara dari beberapa jenis permainan
tradisionalnya, mengenal permainan di luar wilayahnya. Terkumpul sekitar 55
permainan anak dalam buku ini dari
beberapa kontributor tiap negara, yakni Syed Noorun Nabi dari Bangladesh, San
Lavia dan kawan-kawan dari Burma, Sagimun MD dan kawan-kawan dari Indonesia,
Satoshi Kako dan kawan-kawan dari Jepang, Shin Ji Sik dan kawan-kawan dari
Korea, Hamsiah Haji Abdul Hamid dari Malaysia, Bakhat Bahadur Chitraka dari
Nepal, Bano Qudsia dari Pakistan, Mamerta C. Basobas dari Filipina, Bessie Chua
dari Singapura, Abeysekara dari Sri Lanka, Chintana dari Thailand. Sedangkan
permainan dari Afghanistan dan Iran tidak tersebut kontributornya. Direktorat
Jenderal Pusat Kebudayaan Asia UNESCO menunjuk Mrs. Opal Dunn untuk menggawangi
proyek permainan tradisional Asia ini.
Daftar Isi
1. Permainan-permainan
Pendahuluan
[Komandan-Harimau-Prajurit (Burma) | Choom-Choom-Putt
(Singapura) | Kawi-Pawi-Po (Korea) | Wan-Tu-Zum (Malaysia) | Buah Kenari (Iran)
| Sukatan (Filipina) | Angka-angka Tersembunyi (Sri Lanka) | Ke Atas atau ke Bawah
(Pakistan) | Lek Shey, Lek Toh (Burma) | Ram-Ram-Rip (Malaysia) | Mai San Mai
Yao (Thailand) | Nawa Kuji (Jepang) | Tangan-tangan Bersilang (Sri Lanka) |
Manuhan (Filipina) | Atalo-tal (Afghanistan)]
2. Permainan-permainan
Fantasi
[Machha-Machha Bhyaguto (Nepal) | Wanita Tua (Pakistan) |
Khee Too Klang Na (Thailand) | Bi-Obiyan (Indonesia) | Paman Tukang Rantai
(Iran) | Siapa Berlalu? (Singapura) | Kanamachi (Bangladesh) | Nyaungbinta Se
(Burma) | Ka Fao Khai (Thailand) | Pasalala Pusalala (Nepal)]
3. Permainan
Kejar-kejaran
[Fasuku (Indonesia) | Tumbang Preso (Filipina) | Langri Tang
(India) | Anjing, Serigala, dan Gembala (Iran) | Gini Hangeema (Sri Lanka) |
Suri Kasa (Nepal) | Buwan-buwan (Filipina)]
4. Permainan
Keterampilan Fisik
[Yubizumo (Jepang) | Murge In Larai (India) | Kuda Kerdil
dan Penunggangnya (Singapura) | Hpan Hkon Dun (Burma) | Kham Huay (Thailand) |
Tolchi Nori (Korea) | Joz Bazi (Afghanistan) | Sepak Bulu Ayam (Malaysia) |
Kongki Nori (Korea)]
5. Permainan-permainan
Beregu
[Bunga didalam Kepalan Tangan (Iran) | Kutta Aur Haddi
(India) | Gachanko (Jepang) | Bintang Tujuh (Singapura) | Massallo (Indonesia)
| Main Tui (Malaysia) | Dariabandha (Bangladesh) | Kabaddi (India) | Gilli
Danda (Pakistan) | Gollah Cut (Bangladesh)]
Bibliografi
Judul:
Mari Bermain Bersama Anak-anak di Asia
(Let’s Play Asian Children’s Games)
Penyusun:
Opal Dunn
Tebal:
246 hlm.
Dimensi:
15x21 cm.
Cetakan:
I, 1982
Penerbit:
PN Balai Pustaka, Jakarta
0 Komentar