Resensi: 1421 Saat China Menemukan Dunia

 

“1421”. Sebuah judul yang menyatakan angka tahun, di mana tahun ini menyimpan sejarah besar. Sejarah yang diukir di daratan China pada pelayaran ke enam Cheng Ho.

Kaisar Zhu Di dari dinasti Ming memiliki ambisi besar mengembalikan kejayaan China setelah merebut kembali China dari kekuasaan bangsa Mongol. Membangun kekuatan armada maritim, membangun Kota Terlarang sebagai pusat pemerintahan, membangun Tembok Besar, pusat intelektual, produsen kertas, percetakan buku, dan penerjemahan buku-buku karya intelektual domestik maupun manca.

Demi mengembalikan supremasi China di dunia luar, Kaisar Zhu Di memerintahkan Cheng Ho melakukan pelayaran internasional membawa misi perdamaian dan persahabatan dari Kaisar. Jumlah armadanya ratusan dengan ukuran kapal sangat besar yang masing-masingnya dapat mengangkut lebih dari seribu penumpang. Bentuk kapalnya tidak biasa; haluan dan buritan tumpul. Kemampuan berlayarnya mampu menempuh 4.500 mil tanpa berlabuh. Maret 1421, armada Cheng Ho meninggalkan China.

Dua bulan sepeninggal Cheng Ho, Kota Terlarang sebagai simbol supremasi China terbakar hebat karena sambaran petir. Singgasana kaisar pun ikut ludes. China yang menganut filsafat Konfusius menyakini itu sebagai pertanda langit menghendaki pergantian kekuasaan. Dan kaum Mandarin ramai-ramai mengkritik ambisi Zhu Di yang dinilai menghamburkan uang dan potensi alam China dan merugikan kas kerajaan. Cheng Ho tak mengetahui peristiwa itu karena pelayaran. Ketika sampai di China pada 1423, peta politik China berubah total. Semua yang berbau asing, ditolak tegas. Tidak ada lagi perjalanan dan perdagangan luar negeri. Embargo itu berlangsung seratus tahun. Dan ketika kekuasaan beralih pada dinasti Qing, restriksi terhadap asing pun makin menjadi. Sampai semua kapal, muatan, dokumen, hingga catatan perjalanan ekspedisi maritim Cheng Ho pun harus dimusnahkan! China memasuki era isolasi diri total!

Tegang kan, ya?

Menggambarkan bagaimana adidayanya armada maritim China saat itu, sejarawan menyebutkan jika tentara China berjumlah jutaan dengan perlengkapan perang lengkap, Raja Henry V hanya memiliki 5000 tentara dengan fasilitas perang minim. Andai terjadi peperangan antara China melawan persekutuan negara lain, bagaikan sekumpulan hiu diserang gerombolan ikan teri.

“Sejak kami (Cheng Ho, Zhou Man, Hao Bang, Zhou Wen, dan Yang Qing) di awal periode Yung Lo (atau Yong Le atau Zhu Di, 1403) menerima jabatan kekaisaran sebagai utusan kepada kaum Barbar. Hingga saat ini, tujuh pelayaran telah dilakukan pada masing-masingnya. Kami memerintahkan beberapa puluh ribu prajurit pemerintah dan lebih dari seratus kapal untuk mengarungi lautan. Bermula dari T’ai Ts’ang melalui jalur laut, kami sampai di negara Chan-Ch’eng (Champa), Hsien-Lo (Siam), Kuawa (Jawa), K’o Chih (Cochin), dan Ku-Li (Calcutta), Hu-Lu-Lo-Ssu (Hormuz di Teluk) dan negara-negara lainnya di wilayah barat, lebih dari tiga ribu negara.” —Prasasti di Chiang-Su

Gavin Menzies adalah seorang mantan perwira muda dari British Royal Navy yang menjalankan kapal selam. Selama pelayarannya, ia sekaligus napak tilas perjalanan ekspedisi Cheng Ho berbekal peta bertahun 1424 (originalitasnya teruji dengan uji karbon). Peta tersebut sangat sempurna pada zamannya. Dan yang mampu menjelajah dan membuat peta penjelajahan saat itu hanya China.

Napak tilas itu dari Beijing menuju Malaka, berlanjut ke Calcutta (India), kemudian berlabuh di Afrika. Dari sana, mereka berpencar ke Mogadishu (sekarang Somalia), ke Zanzibar, dan ke Kilwa (sekarang Tanzania). Untuk selanjutnya berkumpul lagi di Sofala (sekarang Mozambik). Kemudian melanjutkan ke Afrika Barat. Dari sini, armada dibagi dua; Laksamana Zhou Wen menuju Karibia, Amerika Utara Kutub Utara. Sementara Laksamana Hong Bao dan Zhou Man menuju Amerika Selatan, Antartika, dan Australia.

Dari seluruh jejak lintasan armada Cheng Ho tersebut, ditemui bangkai kapal karam milik China abad ke-15, situs, perkampungan, artefak khas China abad ke-15. Dan itu pula yang ditemui oleh para penjelajah dari bangsa Eropa pertama kali yang menjejakkan kaki di benua Amerika, Kutub Utara, dan Australia.

Penemuan penjelajah Eropa pertama: Babirusa khas Sulawesi ditemukan di British Columbia, kuda langka Amerika —sekitar 10.000 SM— ditemukan di Peru, ayam kalkun khas Amerika Tengah ditemukan di Turki, unta asli Maroko ditemukan di Amerika Selatan. Mereka juga menemukan ladang padi —tanaman asing di benua Amerika— di Meksiko dan Brazil, kapas khas Amerika Utara di Kepulauan Tanjung Verde, kelapa dari Pasifik Selatan di Puerto Rico. 

Ilmu linguistik menemukan masyarakat desa Eten dan Monsefu di Peru dan Othomis dari Meksiko mengerti bahasa China. 

Selain itu, adanya legenda masyarakat dan temuan artefak China di Meksiko. Dari sejak awal, buku Gavin ini menitikberatkan pembahasan dan bukti-bukti keberadaan bangsa China di benua Amerika sebelum kedatangan penjelajah Eropa. Sehingga bahasanya lebih banyak pada temuan di benua Amerika.

Dr. Annabel Arends dan Dr. Gallengo menguji DNA bangsa India di Brazil Utara, Venezuela, Suriname, dan Guyana. Semuanya ditemukan unsur DNA khas penduduk asli provinsi Kwantung, China.

Penjelajahan bangsa Eropa menggunakan peta tiruan beberapa tahun setelah pelayaran Cheng Ho. Bahkan beberapa peta yang digunakan bangsa Eropa hasil interogasi sebagai penebusan dosa oleh Paus Eugenius IV kepada Niccolo da Conti dari Venesia yang dianggap murtad dan ikut dalam rombongan Cheng Ho dan ada juga peta yang dikacaukan dengan saling palsu-memalsukan.

Temuan dan teori yang disampaikan para ahli China independen mengarah pada kesimpulan yang sama: bangsa China telah menemukan benua Amerika sebelum bangsa Eropa; tanpa mengurangi prestasi bangsa Eropa yang mengikuti jejak ekspedisi bangsa China berikutnya. Dan buku Gavin Menzies ini sudah terbit di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, China, Spanyol, Portugal, Italia, Polandia, Finlandia, Belanda, Skandinavia, Jerman Barat, Jepang, Indonesia, dan sejumlah negara lainnya.

 

Daftar Isi:

I¾Kekaisaran China [Rencana Besar Sang Kaisar; Serangan Halilintar; Pelayaran Armada Laut]

II¾Bintang-bintang Penunjuk [Mengelilingi Tanjung; Dunia Baru]

III¾Pelayaran Hong Bao [Pelayaran Menuju Antartika dan Australia]

IV¾Pelayaran Zhou Man [Australia; Karang Penghalang dan Pulau Rempah-rempah; Koloni Pertama di Benua Amerika; Koloni-koloni di Amerika Tengah]

V¾Pelayaran Zhou Wen [Pulau Setan; Armada Laut Terdampar; Perkampungan di Amerika Utara; Ekspedisi ke Kutub Utara]

VI¾Pelayaran Yang Qing [Memecahkan Teka-teki]

VII¾Portugal Mewarisi Tahta [Ujung Dunia; Menjajah Dunia Baru; Berada di Pundak Raksasa]

Epilog; Warisan Bangsa China

Catatan Tambahan

 

Resume Baca

Bab: Pendahuluan 

Gavin menemukan dokumen kuno di Perpustakaan James Ford Bell di Universitas Minnesota berangka tahun 1424 dan bertanda tangan pembuatnya; Zuane Pizzigano; dalam tesisnya. Di dalam peta abad ke-15 tersebut terdapat empat pulau di Atlantik bagian barat dengan nama yang aneh yang tidak ada dalam kartografi modern, yakni Satanazes, Antilia, Saya, dan Ymana. Kemungkinan pulau tersebut Karibia, Pierto Rico, dan Guadeloupe di zaman sekarang. Dan penggambaran benua dan kepulauan dalam peta kuno tersebut sangat presisi dan sangat sesuai dengan peta modern.

Pizzigano seorang Portugis. Pada masa tersebut, yang memiliki teknologi kemaritiman, pengetahuan ilmiah, dan pengalaman berlayar tingkat tinggi hanya satu: China!

Pada pertengahan abad ke-15 hampir semua peta dan dokumen China pada saat itu sengaja dimusnahkan oleh pengadilan China karena perubahan politik luar negeri yang terjadi tiba-tiba.

 

Bab: 1. Rencana Besar Sang Kaisar

• Saat dominasi Mongol di China melemah, rakyat China secara sporadis melakukan pemberontakan. Aksi tersebut disebut Sorban Merah. Zhu Yuanzhang bergabung kemudian muncul sebagai pemimpin. Mongol pun runtuh di China. Zhu Yuanzhang tampil sebagai Kaisar pertama dalam Dinasti Ming pada 1368.

• Karena alasan politis, semua tentara dan orang dewasa dari Mongol dibunuh dan para tawanan yang belum puber dikebiri; termasuk keluarga Cheng Ho yang Muslim. Karena di masa pemerintahan Mongol di China, China Muslim mendapat privilege. Cheng Ho yang masih berusia sembilan tahun pun ikut dijadikan tawanan dan dikebiri.

• Nama kecilnya Ma He. Saat mengabdi di keluarga Zhu Di; putra Zhu Yuanzhang; diberi nama Zheng He (Cheng Ho). Tumbuh jadi pemuda matang dengan postur tubuh tinggi-besar mengalahkan Zhu Di.

• Kaisar menunjuk cucunya; Zhu Yunwen; sebagai penggantinya. Zhu Di tidak dipilih sang ayah karena dicurigai sebagai agen Mongol. Zhu Di menjadi target operasi pembasmian kaisar baru; Zhu Yunwen. Para kasim juga dipinggirkan.

• Zhu Yunwen digulingkan dan istana direbut Zhu Di. Zhu Di pun mendeklarasikan diri sebagai kaisar untuk dinasti Yongle atau kaisar Ming ketiga.

• Selama beberapa tahun berikutnya, Zhu Di menyusun kekuatan militer untuk melawan Mongol yang ingin kembali menguasai China dan Zhu Di memulai proyek ambisiusnya membangun kekuatan armada maritim dan membangun Kota Terlarang.

• China di bawah Zhu Di menjadi surga intelektual. Opini 120 filsuf disatukan dan dibukukan. Percetakan buku pun sudah ada.

• Sebagai pembanding kekuatan China dan Eropa kala itu: angkatan perang China berjumlah jutaan dengan fasilitas perang lengkap, Henry V hanya memiliki 5000 pasukan diperlengkapi panah, pedang, dan tombak.

• China sebagai pusat peradaban di awal abad ke-15. Kepemimpinan Cheng Ho dalam ekspedisi maritim merupakan simbol adidayanya China. Armada China dapat berlayar 4.500 mil tanpa berlabuh karena ukuran dan kapasitasnya yang super besar. Peperangan antara armada China dan gabungan armada laut lainnya di dunia bagaikan sekumpulan hiu dengan gerombolan ikan teri.

 

Bab: 2. Serangan Halilintar

• Kota Terlarang (Forbidden City) sebagai pusat kekaisaran sekaligus simbol supremasi China terbakar hebat karena sambaran petir pada 9 Mei 1421; dua bulan setelah armada Cheng Ho berlayar. Singgasana yang baru diduduki tiga bulan, ludes terbakar. Selir kesayangannya meninggal. Jiwa Zhu Di terpukul, depresi berat, dan sakit.

• Sinisisasi filsafat Konfusius meyakini para kaisar China memerintah atas mandat langit, musibah kebakaran Kota Terlarang sebagai pertanda pergantian kekaisaran. Zhu Di menunjuk sang putra; Zhu Gaozhi; sebagai kaisar sementara.

• Kaum Mandarin mengkritik kebijakan Kaisar Zhu Di terkait pembangunan infrastruktur China —termasuk Kota Terlarang— yang telah mengeksploitasi habis-habisan hutan, mencukupi pangan untuk istana, menghamburkan anggaran untuk mempercantik istana, mengabaikan wabah penyakit yang merenggut 174.000 nyawa, membiayai ekspedisi maritim yang bukan prioritas, membangun Tembok Besar ratusan mil.

• Krisis diplomatik. Pemberontakan negara vassal; Vietnam; terjadi yang kemudian dapat dibasmi oleh China. Tetapi pemberontakan di Vietnam bangkit lagi. Hingga pada Juli 1428, Zhu Di melepaskan Vietnam. Kabinetnya tercerai-berai. 12 Agustus 1424, Zhu Di wafat.

• Zhu Gaozhi naik takhta. Guna menstabilkan krisis ekonomi dan politik, ia memberikan maklumat menghentikan semua pembiayaan dan pembangunan infrastruktur juga misi ekspedisi internasional. Mengetatkan impor dan mengoptimalkan produksi dalam negeri.

• Oktober 1423, armada laut Cheng Ho kembali dan tak memahami peristiwa apa yang terjadi sepeninggalnya dua setengah tahun pelayarannya. Bukan disambut, rombongan Cheng Ho malah ditolak, dihina, dan diusir oleh penguasa China. Karena prestise-nya yang besar, Cheng Ho diperbolehkan memiliki istana pribadi di Nanjing.

• Zhu Gaozhi meninggal pada 1425. Hanya setahun berkuasa dan digantikan putranya; Zhu Zhanji. Kebijakan kaisar baru ini mewarisi ayahnya, yakni membangun kemandirian dari dalam. Dan Cheng Ho mendapat satu kesempatan terakhir terkait misi luar negeri, yaitu perjalanan terakhir ke Makkah (haji).

• Zhu Zhanji wafat pada 1435. Dan peta politik China berubah total. Semua yang berbau asing, ditolak tegas. Tidak ada perjalanan dan perdagangan luar negeri, dilarang mempelajari bahasa asing atau mengajarkan bahasa China kepada orang asing. Embargo tersebut berjalan selama seratus tahun.

• Dinasti Qing; pengganti dinasti Ming; semakin menjadi-jadi. Pelabuhan di sepanjang pantai diluluhlantakkan dan dibakar. Proyek kapal harta raksasa, catatan perjalanan Cheng Ho, hadiah-hadiah yang dibawa Cheng Ho pun ikut dihancurkan. Dinasti Qing tak mau tahu dengan segala penemuan benua asing sepanjang ekspedisi maritim Cheng Ho. China mengisolir diri. Dan penjelajah setelahnya —dari negara lain— berjalan napak tilas di atas bayangan panjang ysng dibentangkan oleh Cheng Ho.

 

Bab: 3. Pelayaran Armada Laut

• 5 Maret 1421 dimulailah ekspedisi maritim. Pengalaman mengarungi lautan yang digunakan China selama lebih dari enam abad. Teknologi pelayaran China masa itu jauh lebih maju tiga setengah abad dari Eropa setelahnya. Catatan metode navigasi angkatan laut perang yang lolos dari pemusnahan; Wu Pei Chi.

• Fasilitas di atas kapal ekspedisi maritim sangat lengkap. Desain kapal yang lebar dan luas memang dirancang tahan badai dan menampung banyak bahan pangan selama pelayaran. Bahkan tersedia  fasilitas prima (kebutuhan biologis) untuk para duta yang ikut berlayar. Dari sini nanti akan diketahui anak-anak hasil hubungan selir dengan para duta.

• Cheng Ho sampau di Malaka enam pekan setelah meninggalkan Beijing. Malaka segera jadi pusat distribusi barang di Samudra Hindia. Di mana Malaka saat itu bukanlah negara.

 

Bab: 4. Mengelilingi Tanjung

• Gavin menemukan titik harapan dari kegelapan rantai sejarah penemuan dunia oleh ekspedisi maritim Cheng Ho yang dimusnahkan dengan ditemukannya dua artefak batu pahatan peninggalan Cheng Ho yang diabaikan penguasa baru China.

• Prasasti pertama di Chiang-Su menyebutkan Cheng Ho melakukan tujuh pelayaran yang melibatkan puluhan ribu prajurit dan lebih dari seratusan kapal dengan mengunjungi tiga ribuan negara.

Prasasti kedua di Liu-Chia-Chang menceritakan ketangguhan bahtera mereka meski terterpa tsunami.

• Gavin napak tilas jalur ekspedisi Cheng Ho dari Singapura, Afrika, London Timur, Tanjung Verde, berakhir di London. Gavin menemui kecocokan rute dan penanda di sekitarnya.

• Gavin menjelaskan kajiannya terkait penemuan artefak peninggalan Cheng Ho yang lolos dari pemusnahan dan catatan pelayar Portugis di masa itu, di mana bukti-bukti tersebut mengonfirmasi kemajuan teknologi maritim Cheng Ho dan peta pelayarannya yang sangat presisi di masa kini. Gavin juga napak tilas rute pelayaran Cheng Ho untuk membuktikan akurasi arah dan gambar pulau temuan Cheng Ho di peta.

• Tanjung Verde menjadi tempat kunci pembuktian temuan Cheng Ho, di mana untuk mencapai tempat tersebut, pelayar harus menghadapi keganasan laut dan angin.

• Gavin pun berusaha menemukan jejak peninggalan Cheng Ho di tempat bersandarnya dalam bentuk prasasti seperti yang ia tinggalkan di Chiang-Su dan Liu-Chia-Chang. Dan aksara kuno yang tertera di beberapa tempat persinggahan mengonfirmasi, bahwa para pelayar di masa itu menyaksikan kedatangan armada Cheng Ho di tempat tersebut.

 

Bab: 5. Dunia Baru

• Armada Chang Ho terpisah karena arus laut; Laksamana Zhou Wen menuju Amerika Utara, sementara Laksamana Hong Bao dan Zhou Man menuju Amerika Selatan.

• Di Amerika Selatan, Gavin mengkonfirmasi satwa yang digambar dalam peta Piri Reis; rusa, guanaco, dan singa gunung. Dan Gavin mendapat konfirmasi satwa mylodon yang awalnya ia abaikan dari peta Piri Reis dan ternyata ada fosil di museum.

• Dari bukti unggas (ayam) yang ditemukan di daratan Amerika Selatan, didapat kesimpulan, bahwa ayam di daratan Amerika pertama kali berasal dari China (armada laut China).

 

Bab: 6. Pelayaran Menuju Antartika dan Australia

• Laksamana Hong Bao berikutnya memetakan dunia timur yang diawali dari Kepulauan Falkland; sebelah timur Chile. Di sana Hong Bao menyandar untuk mengisi perbekalan.

• Di Falkland, Charles Darwin menemukan hewan bernama warrah; semacam rubah; yang sudah punah sekitar 1870-an. Para ilmuwan Inggris menyebutkan, bahwa warrah adalah persilangan rubah Amerika Selatan dengan anjing buas dari seberang lautan sebelum bangsa Eropa datang. Penjelasan paling masuk akal, anjing buas tersebut dibawa oleh armada China ke Falkland.

• Hong Bao kembali ke Patagonia lagi untuk menambah perbekalan. Kemudian masuk ke sebuah teluk dekat Tanjung Virgines yang berujung pada sisi paling selatan Amerika Selatan. Konon, Magellan napak tilas Hong Bao di Amerika Selatan berbekal gambar peta dari ekspedisi bangsa China, dan menamai teluk tersebut dengan ‘Selat Magellan’. Di pesisir pantai Chile ditemukan rongsokan kapal China.

• Hong Bao melanjutkan pelayaran ke selatan; Antartika; pada Januari 1422. Hong Bao agak ‘membuang’ waktu berlayar di sekitar Deception Islands; terdapat gunung api aktif dengan air hangat di sekitarnya; sekadar untuk mendapatkan posisi di bawah Crucis Alpha; bintang penunjuk Southern Cross yang sulit dilihat pada posisi di Antartika. Pelayar China diketahui sudah melintasi Antartika karena dalam peta yang digambarnya terdapat gambar ‘naga’ yang sedang beristirahat di atas es. ‘Naga’ tersebut ternyata penggambaran dari singa laut.

• Setelah singgah di Bird Island, Hong Bao melanjutkan ke timur menghadapi lintasan ‘Roaring Fouties’; wilayah lautan luas dengan angin ke arah timur dengan gelombang ombak raksasa hingga menciptakan suara mengerikan. Hingga Hong Bao bersandar di Heard Island dan Kerguelen Island; barat daya Australia.

• Armada Hong Bao menemukan benua Australia dengan bukti penemuan bangkai kapal China di tenggara Australia. Kayu dari kapal tersebut terbuat dari Mahoni yang keras (lebih tepatnya kayu jati); bukan tanaman Australia dan Eropa. Bentuk kapalnya pun bukan khas Spanyol dan Portugis. Dan legenda suku Aborigin Yangery yang hidup di sekitar pantai tersebut menyebutkan, bahwa orang berkulit kuning di masa lalu hidup di antara mereka.

• Armada laut di bawah komando Laksamana Hong Bao adalah penjelajah pertama yang pernah berlayar melalui Selat Magellan. Mereka telah menemukan wilayah Antartika dan mencapai Australia Selatan dua abad lebih sebelum Abel Tasman (1603 1659) menemukan kepulauan Tasmania yang mengabadikan namanya. Ketika Hong Bao bersiap untuk kembali pulang dengan kemenangan, armada laut lainnya di bawah pimpinan Laksamana Zhou Man tengah berlayar sepanjang garis lintang selatan dan menggambar Australia dari arah yang berlawanan, melintasi Pasifik seabad sebelum Magellan.

 

Bab: 7. Australia

• Laksamana Zhou Man menjelajah sisi barat Amerika Selatan hingga ‘bertemu’ jejaknya dengan Laksamana Hong Bao di Australia.

• Gavin berusaha melacak jejak peninggalan di setiap tempat singgah armada China di bawah komando Cheng Ho. Ayam betina China ditemukan di Peru oleh orang Eropa pertama. Di Chile terdapat legenda penjelajahan yang dibawa oleh ‘cahaya terang’ atau orang berkulit putih mengenakan pakaian tenun putih. Di Hao Atoll kepulauan Tuamotu terdapat nenek bercincin emas terbuat dari batu zamrud. Di mana emas dan zamrud tidak pernah ditemui di Tuamotu, dan benda semacam itu di ekspor selama dinasti Ming. Temuan bangkai kapal terhadap legenda Aborigin dan pahatan dalam prasarti Aborigin yang menggambarkan orang asing berjubah panjang datang dengan kapal, sekelompok bangunan batu yang bukan keahlian dan ciri khas suku Aborigin, dan persembahan.

• Laksamana Zhou Man mengetahui keberadaan Australia sebelum dia berlabuh di sana, karena sejak periide masa dinasti Sui (589-618 M) bangsa China telah mengetahui wilayah luas yang dihuni oleh orang-orang bersenjatakan bumerang.

• Saat Marco Polo mencapai China pada abad ketigabelas, peta China menunjukkan dua Jawa —pulau Jawa dan ‘Greater Java’ atau Australia.

• Dari 107 armada dagang yang meninggalkan China pada 1421, hanya beberapa saja yang kembali pada 1423.

 

Bab: 8. Karang Penghalang dan Pulau Rempah-rempah

• Sepanjang garis pantai Brisbane ke arah utara berbaris The Great Barrier Reef atau Karang Penghalang Besar yang posisinya tegak lurus semacam bilah-bilah pisau. Dan luar biasanya, armada Zhou Man tak mengalami kerusakan dan kehilangan kapal ketika melalui karang-karang tersebut. Hal yang tak dapat dihindari oleh Kapten Cook saat napak tilas armada Zhou Man.

• Kandungan alam di Australia sangat kaya akan mineral, tembaga, emas, dan lainnya. Teknologi China saat itu sudah dapat mengekstraksi kandungan alam menjadi material yang diinginkan; semacam membuat ramuan bubuk mesiu.

• Keberadaan komunitas China di Australia —jauh sebelum kedatangan orang Eropa di Australia— dapat ditemui dari artefak Aborigin kuno yang banyak tersimpan di museum.

• Pelayaran Zhou Man sampai di kepulauan Maluku —Ternate dan Tidore— dan Zhou menguras semua barang bawaan dari China untuk ditukar dengan rempah-rempah. Bahkan merica menjadi barang mewah saat itu. Bahkan dari catatan China menyebutkan persediaan merica di gudang kekaisaran sangat melimpah (lebih dari 1.500 ton) di tahun 1424. Yang kemudian oleh Zhu Gaozhi dibagi-bagikan ke seluruh rakyat dan pejabat dengan masing-masing mendapat satu catty (setara setengah kilogram). Bahkan Magellan dapat menjual merica dengan harga sepuluh ribu kali lipat dari harga beli di Pulau Rempah-rempah. Bagaimana dengan keuntungan dagang China di masa itu? Hal ini berlawanan dengan keinginan kaum China Mandarin yang akhirnya memilih memusnahkan semua hasil ekspedisi Cheng Ho.

 

Bab: 9. Koloni Pertama di Benua Amerika

• Rute perjalanan armada Laksamana Zhou Man berikutnya —setelah dari Pulau Rempah-rempah— adalah ke Amerika Utara. Rute yang tak biasa yang mestinya Zhou Man dapat langsung menuju Nanjing empat bulan lebih cepat dari saat meninggalkan Maluku. Analisis Gavin, armada Zhou Man sedang membangun koloni sepanjang pesisir Pasifik; dari California sampai Ekuador.

• Gavin menemukan jejak budaya China di Amerika Utara; porselen biru-putih khas dinasti Ming di Meksiko, ditemukan kapal China yang terkubur sekitar 10 meter di Sungai Sacramento berjarak 70 mil dari Teluk San Francisco. Di dalamnya ditemukan kayu kapal terbuat dari kayu jati, baju baja China abad pertengahan, bebijian dari China. Budaya suku Indian dan kerajinan gerabahnya bercorak China. Suku Indian —sekitar Sacramento— hidup menetap dan bercocok tanam (kekhasan bangsa China); membangun rumah dengan susunan batu khas China.

• Zhou Man melanjutkan perjalanan ke Meksiko. Jejak bangsa Maya menandakan mereka pernah berinteraksi dengan bangsa China masa dinasti Ming; porselen dan sutera.

 

Bab: 10. Koloni-koloni di Amerika Tengah

• Melacak jejak pelayaran armada Cheng Ho awal abad ke lima belas, Gavin menemukan beragam bukti di Meksiko. Bangsa China tidak hanya berdagang di Amerika, tetapi juga membangun koloni dari California hingga Peru. Hasil tes DNA mengindikasikan bahwa penduduk asli Meksiko, Panama, Kolombia, Venezuela, dan Peru memiliki DNA bangsa China.

• Gavin mengonvirmasi ke Prof. Wei di Nanjing terkait temuannya, memang sejalan dengan hasil penelitian Wei. Bahkan ribuan bukti ditemukan, bahwa China telah menemukan benua Amerika jauh sebelum Columbus.

 

Bab: 11. Pulau Setan

• Berikutnya, Gavin berusaha napak tilas dan merekonstrukai pelayaran Laksamana Zhou Wen yang terpisah dengan Laksamana Zhou Man dan Laksamana Hong Bao.

• Gavin napak tilas dengan panduan dari peta buatan kartografer China; Zuane Pizzigano, bertahun 1424.

• Laksamana Zhou Wen berpisah dengan dua laksamana laut lainnya di Tanjung Verde ke arah barat menuju Dominika.

• Guadeloupe merupakan pulau kecil di timur Laut Karibia. Sebuah nama yang diberikan oleh Columbus. Pulau ini juga disebut Satanazes (Pulau Setan) yang dihuni manusia kanibal dari suku Karib. Cerita kengerian berhadapan dengan suku Karib dikisahkan dalam perjalanan Columbus. Di pantai Guadeloupe ditemukan periuk besi dan buritan kapal. Di mana besi tak ditemui di Karibia, dan kapal di Karibia tak menggunakan buritan. Indikasinya, periuk dan buritan kapal tersebut milik bangsa China (armada Laksamana Zhou Wen) yang kocar-kacir diburu suku Karib.

• Pada bab ini, Gavin berusaha menganalisis dan menemukan bukti-bukti jejak pelayaran Zhou Wen; dari terpaan angin hingga selisih ketinggian air laut selang beberapa abad akibat pemanasan global.

 

Bab: 12. Armada Laut Terdampar

• Penelusuran Gavin pada pelayaran armada Laksamana Zhou Wen menuntunnya pada jalur Bahama setelah dari Dominika.

• Terdapat delapan bangkai kapal di jalur dekat Bimini. Empat diantaranya kapal ‘terbaru’. Artinya, kapal para penjelajah dari Eropa. Sedangkan empat lagi ditemukan jauh lebih tua dari empat pertama dalam keadaan karam di bawah laut.

• Bebatuan di dalam kapal yang karam tersebut unsur penyusun dan bentuknya bukan dari Bimini. Tetapi lazim di temukan di Yangtze di masa dinasti Ming.

• Terdapat kisah yang mirip ditemui di Meksiko dan Australia tentang orang berkulit putih dengan jubah panjang selutut di antara penduduk asli setempat, tak terkecuali di Bimini. Hal ini menggambarkan, bahwa dari armada yang karam, ada awak yang tak terangkut berlayar dan harys tinggal di pulau singgahan.

• Ada empat gundukan pasir yang bekum digali dan harus seizin pemerintah Bahama untuk mengungkap misteri jalur pelayaran armada Zhou Wen melintasi Bahama.

• Di Bimini, konon terdapat air awet muda. Dan legenda itu pula yang memotivasi para penjelajah Eropa kala itu untuk menemukannya. Dan keberadaan kolam air sulfur memang ada di Bimini.

 

Bab: 13. Perkampungan di Amerika Utara

• Jejak perjalanan armada Zhou Wen ditemukan di sepanjang Tanjung Canaveral. Di sepanjang pantai ditemukan bangkai kapal dengan dasar datar dan berbentuk persegi empat khas China abad pertengahan.

• Di Pulau Rhode ditemukan batu prasarti tua yang sudah termakan usia dan tak dapat dibaca dengan jelas karena terkikis usia. Selain itu, sekitar prasasti sudah dibangun perumahan. Sehingga jejak situs di sana sudah banyak terhapus.

• Di Pulau Rhode juga ditemukan menara dengan bentuk silinder yang diduga berfungsi sebagai mercusuar. Komposisi bahan untuk merekatkan batu-batuan tidak dikenal di daratan Eropa, Amerika, maupun setempat. Tetapi lazim digunakan di China era dinasti Tang dan dinasti Ming (pada Tembok Besar China).

• Uji DNA pada penduduk Amerika Utara (untuk mendeteksi penghuni pertama Amerika Utara) membuktikan mereka memiliki DNA China.

 

Bab: 14. Ekspedisi ke Kutub Utara

• Dari Pulau Rhode, armada Zhou Wen melanjutkan pelayaran ke arah timur menuju pulau Azores. Pulau ini jauh lebih dekat di barat Portugis. Tapi pelayar Portugis tidak bisa langsung menuju ke barat karena melawan angin.

• Bukti penemuan patung batu seorang ‘botak’ sedang menaiki kuda dengan tangan kanan menunjuk ke arah barat; arah datangnya armada China. Patung berkepala ‘botak’ sebenarnya hanya terbungkus stoking sebagaimana patung tentara dari bahan tanah liat yang mengawal nisan Kaisar Quin.

• Dari Azores, armada Zhou Wen terbagi dua skuadron. Salah satunya mengitari Greenland; saat itu diperkirakan lautan di sekitar Greenland belum semembeku sekarang. Di sini, Gavin berpanduan pada dua peta, yakni peta Cantino (peta abad pertengahan yang sejauh ini digunakannya) dan peta Vinland bertahun 1420-1440. Peta kedua ini kontroversial karena sangat akurat dan detail tetapi tidak didukung oleh sebagian peneliti karena dianggap terlalu terlalu bagus untuk menjadi sebuah kebenaran.

• Temuan koloni di Semenanjung Bache di Greenland membuktikan, bahwa perkampungan dengan rumah luas berdinding batu tanpa atap dan beberapa tungku api di luar rumah yang bukan khas penduduk asli setempat. Selain itu, uji DNA pada penduduk modern wilayah itu memiliki DNA China. Keterampilan pengolahan tembaga pun —saat itu— baru dikuasai bangsa China, seperti penemuan jejak penambangan tembaga di Pulau Ellesmere.

• Bukti kumulatif China sampai ke Karibia, arus dan angin yang bisa membawa mereka dari sana sekitar Greenland, surat Paus Pius II yang menyebutkan ‘Barbar’, desa batu, dan pengakuan Columbus bahwa China sudah tiba lebih dulu di Iceland adalah bukti upaya bangsa China untuk sampai ke kutub utara.

 

Bab: 15. Memecahkan Teka-Teki

• Bukan hanya Laksamana Hong Bao, Zhou Man, dan Zhou Wen dalam rekam pelayaran armada Laksamana Cheng Ho, tetapi ada pula pelayaran yang dipimpin Laksamana Kasim Agung Yang Qing. Di mana armadanya mulai berangkat satu bulan sebelum pelayaran Cheng Ho.

• Meski tak sejauh ketiga Laksamana lainnya, Yang Qing ‘hanya’ berlayar di Samudra Hindia yang sudah setengah abad menjadi lalu-lalang pelayaran China. Apa yang dikerjakan Yang Qing tak kalah penting dengan penemuan benua-benua oleh rekan lainnya, yakni menyempurnakan metode menentukan garis bujur lebih dari tiga abad sebelum penemuan kronometer oleh John Harrison.

• Pelayaran Yang Qing hanya berlansung singkat; 1421-1422; dengan membawa rombongan duta wakil 17 negara dari Afrika Timur dan pesisir India.

 

Bab: 16. Ujung Dunia

• Penjelajah lautan dari Portugis ada beberapa: Joao Gonacalves Zarco dan Tristao Vaz Teixeira menemukan pulau Madeira di tahun 1418. Di mana wilayahnya dibagi dua yang masing-maaing dipimpin Zarco dan Vaz. Bartolomeu Perestrello diberi kuasa di pulau Porto Santo.

• Meski China lebih maju peradabannya selama ratusan tahun, pada abad XV, Portugis segera menjadi pusat penting pelayaran dan eksplorasi bangsa Eropa.

• Ceuta; wilayah Moor (Muslim) di Afrika yang masuk wilayah Spanyol; sebagai pusat intelektual dapat direbut oleh Pangeran Henry dari Portugis. Pelabuhan laut di Ceuta yang berhadapan dengan Laut Mediterania, menjadi tempat strategis bagi Portugis memerankan kelalimannya merampas kapal bisnis dari dan ke Maroko (wilayah Muslim). Saat itu, kaum Moor sudah terusir dari Algarve.

• Bangsa Arab sudah melakukan perdagangan ke seluruh dunia selama berabad-abad. Bangsa Arab mengetahui posisi Afrika, India, China, dan Timur Jauh sejak 1340. Pangeran Henry hanya butuh napak tilas untuk menemukan daratan. Dan Henry membangun armada laut dan membangun istana kekuasaannya di Sagres. Meski China dan Arab sudah lama meyakini bumi itu bulat, Portugis menganggap bumi berbentuk datar. Dan Sagres berada di ujung dunia.

• Kompas ditemukan di China yang kemudian disempurnakan oleh bangsa Arab dan digunakan dalam ekspedisi laut Laksamana Cheng Ho. Penghitungan garis bujur masih menjadi permasalahan bagi bangsa Eropa hingga ke kemudian.

• Pangeran (Dom) Pedro; kakak Henry; melakukan ekspedisi laut pada 1416 sampai 1428. Meski dinilai sukses besar, tetapi gambar peta dunia separuhnya tidak lengkap.

• Niccolo da Conti merupakan orang Portugis yang ikut ekspedisi maritim China 1421 dan menjadi Muslim. Paolo Toscanelli adalah seorang kartografer yang senada dengan da Conti tentang peta dunia. Yang kemudian informasi tersebut Paolo sampaikan ke Christopher Columbus.

 

Bab: 17. Menjelajahi Dunia Baru

• Bangsa Portugis sedikit tertinggal dalam upaya perluasannya mencari wilayah baru untuk membangun koloni di wilayah barat dengan melintasi Atlantik.

• Zuane Pizzigano; pembuat peta 1424; hanya membuat satu jenis peta saja (yang menyebut Antilia). Tetapi ditemukan peta buatan Grazioso Banincasa tahun 1463 yang mirip buatan Pizzigano dengan beberapa perbedaan dan mengubah nama kota. Peta tahun 1476 tertulis nama kota dalam peta yang berbeda lagi. Ternyata nama-nama asing itu merupakan penjelasan pelengkap dari kota di Antilia (yang pada masa berikutnya dinamakan Puerto Rico).

• Kopi dan kelapa berasal dari Afrika, mentimun dari India, mangga dan belimbing dari Asia Tenggara, asam dari Amerika Selatan. Semua tanaman itu asing di Puerto Rico. Dan Columbus menemukan itu ketika datang pertama kali di Puerto Rico. Dan hanya armada China (Laksamana Zhou Wen) yang memenuhi syarat sebagai pembawa tanaman manca ke Puerto Rico.

• Bagaimana Pizzigano dapat membuat peta (Antilia/Puerto Rico) padahal dia tidak pernah ke sana? Niccolo da Conti merupakan awak armada Cheng Ho. Keterangan rute dan penemuan dunia oleh China diambil dari keterangan Conti oleh kartografer Portugis. Conti disekap oleh Pizzigano; seorang rahib gereja agung; yang menganggap Conti mengkhianati Tuhan karena masuk Islam.

• Berpanduan salinan peta China dalam mengeksplorasi lautan, bangsa Portugis tak perlu lagi ketakutan dengan mitos jatuh di ujung dunia (teori Bumi Datar).

 

Bab: 18. Berada di Pundak Raksasa

• Bartolomeu Diaz memulai perjalanan pada 1482 menjelajah ke Afrika. Kemudian diikuti Vasco da Gama mengeksplorasi Afrika sampai India.

• Akhir 1400-an bangsa China menutup jalur perdagangan dengan dunia luar. Tapi para penjelajah Portugis menemukan bukti kunjungan bangsa China sebelumnya di Afrika.

• Pelayaran da Gama kedua mengetahui jalan menuju Malaka dan Pulau Rempah-rempah kemudian mencuri jalur itu yang sudah dikembangkan berabad-abad oleh bangsa India dan China.

• Pesisir timur laut Brazil ditemukan oleh Zhou Man dan Hong Bao sebelum datangnya Pedro Alvares Cabral. Dan peta Brazil sudah ada sebelum ekspedisi pertama Andrea Bianco, Christopher Columbus, dan Maste Joao de Barros. Satu-satunya sumber informasi bangsa Eropa hanyalah para kartografernya ikut berlayar bersama armada China antara 1421-1423 yang membuat peta dunia 1428.

• Ferdinand Magellan dikirim berlayar ke Afrika Timur tahun 1505 kemudian membangun koloni Portugis di India. 1511 menaklukkan Malaka. 1512 berlayar ke Maroko kemudian desersi.

• Bartholomew Columbus dan Christopher Columbus memalsukan peta pelayaran untuk mendapatkan dana dari Raja dan pinjaman dari bank yang digunakan untuk berlayar ‘menemukan’ benua Amerika dan membangun koloni di sana.

• Disebabkan api yang meluluhlantakkan Kota Terlarang pada 1421, bangsa Eropa leluasa mengklaim sebagai penemu dunia.

 

Bab: Epilog: Warisan Bangsa China

• Kekuatan dan pengaruh China menyebar dari Jepang hingga Afrika. Arsitektur kaum Buddha di Cina menyemarakkan jalur langit Asia dari Malaka hingga Kobe. Sutera China dari Dinasti Ming ditemukan dari Afrika hingga Jepang. Keramik indah berwarna biru dan putih ditemukan dari Australia hingga Manchuria, dan kuburan tersebar di mana-mana.

• Ekspedisi maritim China yang dipimpin Laksamana Cheng Ho, Yang Qing, Zhou Man, Hong Bao, dan Zhou Wen dari 1421 sampai 1423 telah menyinggahi 62 pulau Nusantara dan memetakan puluhan ribu mil garis pantai. Dari Samudra Hindia, Afrika Timur, Tanjung Harapan, Kepulauan Tanjung Verde, Karibia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Arktik, Tanjung Horn, Antartika, Australia, Selandia Baru.

• Dari ratusan kapal berukuran sangat besar dengan 28.000 awak, hanya empat kapal Hong Bao dan satu kapal Zhou Man yang mampu kembali ke China. Ribuan awak kapal sebagian meninggal atau dibiarkan bertebaran di perkampungan di seluruh dunia.

• Pada 1423 —saat kembalinya ekspedisi maritim, Kaisar Zhu Di sekarat. Kaum Mandarin mengkudeta. Upeti dihaluskan, institusi kasim dibubarkan, percobaan ilmiah dihentikan, tak ada pelayaran dan perdagangan. Kapal dirusak dan dibiarkan membusuk ditambatannya, peta dan ribuan dokumen catatan penting penjelajahan dihancurkan. China memasuki masa kegelapan.

• Apresiasi untuk para penjelajah Eropa yang berani dan terlatih. Saatnya menghargai orang lain (penjelajah China) yang telah lama merana dalam kegelapan sejarah.

 

Bab: Catatan Tambahan

• Catatan Tambahan ini merupakan temuan bukti-bukti terbaru Gavin setelah keseluruhan buku ini selesai ia susun.

• Sejarawan lokal Queensland Australia; Brett Green; menemukan bangkai kapal tua dan besar di Pulau Fraser. Oktober 2002, penggunaan pompa pasir besar digunakan untuk menguak bangkai kapal tersebut. Ditemukan tiga meriam besi dan kondisi lambung bangkai kapal yang relatif masih baik. Analisis usia bangkai kapal sekitar 600 tahun.

• Dr. Annabel Arends dan Dr. Gallengo menguji DNA bangsa India di Brazil Utara, Venezuela, Suriname, dan Guyana. Semuanya ditemukan unsur DNA khas penduduk asli provinsi Kwantung, China.

• Penemuan penjelajah Eropa pertama: Babirusa khas Sulawesi ditemukan di British Columbia, kuda langka Amerika —sekitar 10.000 SM— ditemukan di Peru, ayam kalkun khas Amerika Tengah ditemukan di Turki, unta asli Maroko ditemukan di Amerika Selatan.

• Penjelajah Eropa pertama menemukan: ladang padi —tanaman asing di benua Amerika— di Meksiko dan Brazil, kapas khas Amerika Utara di Kepulauan Tanjung Verde, kelapa dari Pasifik Selatan di Puerto Rico.

• Ilmu linguistik menemukan masyarakat desa Eten dan Monsefu di Peru dan Othomis dari Meksiko mengerti bahasa China.

• Adanya legenda masyarakat dan temuan artefak China di Meksiko. Dari sejak awal, buku Gavin ini menitikberatkan pembahasan dan bukti-bukti keberadaan bangsa China di benua Amerika sebelum kedatangan penjelajah Eropa.

• Temuan dan teori yang disampaikan para ahli China independen mengarah pada kesimpulan yang sama: bangsa China telah menemukan benua Amerika sebelum bangsa Eropa. #Selesai


Bibliografi:

Judul: 1421 Saat China Menemukan Dunia

Penulis: Gavin Menzies

Tebal: xvii+505 hlm.

Genre: Sejarah

Cetakan: I, April 2016

ISBN: 978-602-9293-82-4

Penerbit: Pustaka Alvabet, Tangerang Selatan

Posting Komentar

0 Komentar