Resensi: Kejayaan Harun Ar-Rasyid

“Wahai awan, terserah kemana pun kau turunkan hujan, hasil panenanmu akan kembali kepadaku,” begitu kira-kira bincangan Harun Ar-Rosyid kepada awan di atas menaranya yang menjulang sebagai bentuk ungkapan kemakmuran dan kejayaan di masa pemerintahannya.

Berkakek Manshur, berayah Mahdi, kholifah dinasti Abbasiyah kelima ini menggantikan kakaknya; Musa yang bergelar Hadi; yang memiliki perangai kepemimpinan pendendam dan sewenang-wenang, berlawanan dengan sifat Harun. Perpindahan kekuasaan pun relatif tidak berdarah.

Raja diraja yang bertakhta di Baghdad ini memberikan sumbangan peradaban Islam dan dunia dalam skala besar, baik di bidang ekonomi, sejarah, geografi, seni, ilmu pengetahuan, botani, penerjemahan kitab-kitab klasik dan karya intelektual Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab. Terlebih ketika tradisi intelektual dibuat kanalisasi berupa Baitul Hikmah; perpaduan antara perpustakaan, akademi, dan biro penerjemahan.

Sepanjang membaca karya Benson Bobrick ini, kita disuguhkan bukan saja ragam kemajuan dan kejayaan pengagum raja Persia; Darius; saja, akan tetapi kehidupan pribadinya, keluarganya, orang-orang kepercayaannya, musuh-musuhnya, dan kecurigaannya kepada orang di sekitar. Jatuh-bangun sebuah peradaban memiliki syaratnya tersendiri. Tak terkecuali pada pemerintahan Harun (Abbasiyah), Andalusia (Umayyah), Mesir (Fathimiyah), Byzantium, dan lainnya.

Kita akan menemui beberapa ketidakkonsistenan angka tahun dan/atau tempat dalam buku ini pada peristiwa yang sama, seperti tahun terbunuhnya Husain bin ‘Ali. Bobrick juga menggunakan istilah kekholifahan, kerajaan, dinasti, bani sekaligus imperium pada pemerintahan Harun Ar-Rosyid. Di mana —jika mengacu pada definisi— masing-masing memiliki makna yang tidak sama.

Meskipun Benson Bobrick seorang outsider, pemahamannya tentang Islam dan Eropa begitu luas. Dan beliau menuangkannya dengan sangat adil.

Kalimat Harun Ar-Rosyid sesaat sebelum wafatnya yang begitu dalam maknanya, “Mereka yang berasal dari ras yang hebat, harus berani menanggung nasib paling berat.”

Daftar Isi

Bab 1¾Menara dan Mercu

Bab 2¾Malam Takdir

Bab 3¾Raja Diraja

Bab 4¾Baghdad

Bab 5¾Budaya Kemakmuran

Bab 6¾Al-Andalus

Bab 7¾Api Yunani

Bab 8¾Bangsa Lomard, Saxon, dan Mahkota Beracun

Bab 9¾”Karel Besi”

Bab 10¾Bahkan Penunggang Unta Paling Rendah pun Tahu

Bab 11¾Semakin Keras Mereka Jatuh

Bab 12¾”Rum” dan Khurasan

Bab 13¾Tanah Merah Tus

Bab 14¾Pengepungan Baghdad

Bab 15¾Masa Peralihan

Bab 16¾”Oval, Persegi, dan Bulat”

Bab 17¾”Kota Bunga”

Epilog¾Serban dan Topi Pendeta

 

Resume Baca

Bab: 1. Menara dan Mercu

• 21 Maret 630, Kaisar Byzantium; Heraclius; merebut Yerusalem dari kekuasaan Persia. Di saat yang nyaris bersamaan, pos di seberang Sungai Yordan diserang dan dikuasai pasukan kecil Arab. Enam tahun pasca kejadian itu, Persia diluluhlantakkan pasukan Arab, dan pasukan Byzantium yang besar itu digilas pula oleh pasukan ‘Umar bin Khoththob di tepi Sungai Yarmuk, Syria!

• Kekuatan Islam lahir dari pinggiran peradaban maju saat itu ¾Mesir, Babilonia, Persia, dan Byzantium¾ dengan kepemimpinan Nabi Muhammad yang lahir sekitar 570 M di Makkah dan wafat pada 632 M.

• 30 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad, Islam menyapu kawasan seluas bekas Kekaisaran Romawi dan menyapu kekuasaan Persia serta mengakhiri Dinasti Sassaniyah di Persia. Hingga abad ke-8, Islam menguasai tiga benua.

• Persebaran Islam menjadi sangat diminati karena mereka yang ditaklukkan akan dikenai pajak, tetapi Muslim terbebas. Selain itu, kesempatan dibidang ekonomi pun tanpa sekat. Para taklukan terdidik mendidik penakluknya. Islam sangat terbuka dan adaptif.

• Alih tangan kekuasaan Islam selepas wafatnya Nabi Muhammad selalu diwarnai intrik dan pengkhianatan. Bahkan lahir partai politik Syi’ah pengusung ‘Ali bin Abi Tholib yang selalu merongrong kekholifahan atas dendam masa lalu, runtuhnya keagamaan Persia.

• Pada kekuasaan Al-Manshur di Baghdad, kerajaan telah dibangun, ibu kotanya sudah didirikan pada 762 M. Sebuah simbol panggung Masa Keemasan Islam telah disiapkan.

 

Bab: 2. Malam Takdir

• Baghdad sebagai pusat peradaban masa itu, pernah dipimpin oleh kholifah Manshur yang berputra Mahdi.

• 775 M, Mahdi yang beristri Khoizuron naik takhta. Mahdi memiliki anak Musa, Harun, Isa, dan Yacuta.

• Selama Mahdi berkuasa, setiap ekspedisi yang dipimpin Harun relatif sukses dan mendapat simpati dari rakyat. Meski begitu, Musa tak rela hak waris kekuasaan ayahnya diberikan kepada Harun.

• Tabiat dan cara pengelolaan kekuasaan di bawah wewenang Musa (bergelar “Hadi”) sangat memalukan dan berlangsung singkat —hanya setahun berkuasa. Bahkan di masanya pula begitu banyak orang di sekitarnya yang tak dia sukai ia singkirkan dan dilenyapkan.

• Di malam itu di tahun 786, terjadi tiga peristiwa sekaligus: matinya kholifah Musa, Harun dinobatkan menjadi kholifah, dan kelahiran ‘Abdulloh —anak Harun dari salah satu selirnya— yang kelak menjadi kholifah Ma’mun. Malam itu disebut “malam takdir”.

 

Bab: 3. Raja Diraja

• Namanya sekadar Harun. Ar-Rosyid adalah gelar bagi kepribadiannya yang objektif, adil, dan tegas dalam keagamaan.

• Profil kepemimpinannya sangat mirip sang kakek; Manshur. Ia sangat humanis dalam memperlakukan musuh-musuhnya. Hadi (Musa) yang merupakan kakaknya cukup jadi pembelajaran baginya bagaimana kesewenang-wenangan akan menjatuhkan martabat dan kedudukannya dengan sangat menyakitkan.

• Harun Ar-Rosyid disebut-sebut sebagai satu-satunya kholifah yang membebani dirinya dengan sebuah kewajiban yang sangat keras; berangkat dan pulang haji ke delapan dengan jalan kaki Syria-Makkah.

• Tokoh yang dikagumi Harun Ar-Rosyid adalah Darius; Raja Persia kuno; yang banyak melakukan reformasi pada sistem di kerajaannya.

• Dalam hal pengaturan pasukan, Harun mengadopsi sistem Romawi-Byzantium. Dalam hal seragam tempur dan administrasi kenegaraan, Harun mengikuti tradisi Persia.

• Di bawah kepemimpinannya, warga non-Muslim lebih memilih dikuasai Harun Ar-Rosyid daripada penguasa seagama dengan mereka. Karena pajak yang dikenakan kepada warga (oleh penguasa non-Muslim) sangat memberatkan.

• Fasilitas umum sangat diperhatikan oleh Harun. Di samping itu, fungsi petugas pos saat itu sekaligus sebagai intelijen negara di wilayahnya masing-masing.

• Klan Barmak asal Persia secara turun-temurun menjadi pejabat kepercayaan kholifah, dari Manshur hingga Harun. Hanya saja, di masa pemerintahan kholifah Hadi (Musa), Yahya Al-Barmak (dan Harun) nyaris diracun oleh Hadi.

 

Bab: 4. Baghdad

• Awal mula pendirian Baghdad adalah sebuah desa kecil. Di mana nama kakek Harun; Manshur; sudah diramalkan akan membangun kota besar. Dalam ramalan kuno, nama tokoh yang dimaksud adalah Miklas; nama kecil Manshur.

• Di masa pemerintahan Harun, Baghdad menjadi pusat perdagangan besar yang menghubungkan Asia dan Mediterania.

• Pemerintahan Harun sangatlah terbuka dengan beragam agama. Bahkan hari raya bangsa Persia; Nairuz dan Mihroj; diadakan dengan legal.

• Sisi lain kehidupan kekholifahan Harun sangatlah glamor. Konsumsi alkohol, perawatan tubuh bagi wanita, fashion mewah, panggung hiburan menjadi tren yang menjadi kiblat dunia.

• Dalam menjamin keberlangsungan pertanian, Harun sejatinya sudah mengusulkan pembuatan  terusan dari Teluk Suez ke Laut Mediterania (seribu tahun sebelum insinyur Barat melakukannya) tetapi batal karena kekhawatiran penasihatnya dari sisi keamanan jalur dari penyergapan pihak yang jahat.

• Di masa Harun pulalah Baghdad terkenal dengan toko-toko buku. Hal ini akibat diproduksinya kertas besar-besaran di Samarkand (pabrik kertas pertama di Arab) dengan memberdayakan para perajin China yang ditawan dari Perang Talas pada 751.

 

Bab: 5. Budaya Kemakmuran

• Di masa Harun Ar-Rasyid, meningkat minat terhadap usaha intelektual, baik botani, kimia, matematika, arsitektur, navigasi, geografi, astronomi, dan lainnya dari India, Persia, Yunani. Orang Yahudi, Manikean, Kristen, Zoroaster, Buddha, dan Hindu saling bertemu dan diskusi. Penerjemahan terhadap buku-buku dari Yunani, India, dan Persia pun dilakukan secara besar-besaran.

• Pada 791, Harun menjadikan persoalan pendidikan sebagai tujuan nasional. Dia instruksikan ke seluruh gubernur provinsi untuk memajukan pengajaran. Bagi yang bernilai bagus, mendapat hadiah uang.

• Tahun 642, bangsa Arab punya pengalaman menyedihkan. Ketika di puncak kejayaan penaklukan, mereka memanaskan pemandian Romawi di Alexandria selama 6 bulan berturut-turut dengan 700.000 papirus dari perpustakaan besar dan institut kota itu.

• Dalam hal kesusasteraan, Harun mendorong penulisan ulang puisi lisan (syair) dari Arabia pra-Islam untuk kemudian dipelajari.

• Sosok Abu Nuwas merupakan pemuda yang kewanita-wanitaan. Syairnya lebih banyak membahas percintaan homoseksualitas.

• Harun dididik oleh Ashmu'i dalam diksi Arab murni, puisi Arab kuno, sejarah para penyair, dan petualangan suku-suku padang pasir. Ia juga pemain kecapi yang sempurna sekaligus penyanyi dengan suara merdu. Harun juga pandai memasak.

 

Bab: 6. Al-Andalus

• Di saat Harun berkuasa di Baghdad, di belahan dunia lain pun ada pemerintahan Islam yang tak kalah berkuasa. Di Spanyol berdiri khilafah independen dari dinasti Umayyah; musuh dinasti Abbasiyah.

• Sebelum bangsa Goth menguasai Spanyol, negeri ini dikuasai bangsa Vandal (asal mula penamaan Andalusia yang bermakna “tanah bangsa Vandal”). Bangsa Goth merupakan pewaris kekuasaan Romawi yang sudah dikristenkan.

• Selama dua ratus tahun bangsa Goth menguasai Spanyol, budaya koruptif merebak, ketidakadilan menyebar di semua sendi bermasyarakat, perampasan tanah, membebani pajak yang tinggi kepada kelas menengah, dan bermewah-mewahan. Selain itu, bangsa Goth rentan perpecahan tersebab pengakuan identitas etnis, agama, dan tradisi masing-masing suku.

• Raja terakhir Goth; Roderick; sangat dimusuhi oleh pesaing-pesaingnya. Faksi pesaingnya meminta bantuan gubernur Afrika Utara; Musa bin Nashir; untuk membantu merebut takhta yang diduduki Roderick.

• 711 M, Thoriq bin Ziyad berangkat ke Spanyol dengan 12.000 tentara Berber berhasil merebut. Selama 1.050 tahun, misteri keberadaan Roderick terungkap dengan ditemukannya nisan bertulis “hic requiescit rodericus rez ultimus gothorum” (di sini terbaring Roderick raja terakhir bangsa Goth).

• Ekspansi pasukan Muslim tidak berhenti sampai Andalusia. Hampir 1.000 mil dikuasai semenjak dari Gibraltar, terhalang dan dikalahkan oleh bangsa Frank di bawah komando Karel Martel.

• Di Andalusia, terjadi banyak percampuran darah dan asimilasi di sana. Apa yang menjadi praktik di Baghdad, diterapkan pula di Andalusia.

• Di saat yang nyaris bersamaan, ada dua pemerintahan Islam dominan; Harun Ar-Rosyid (Abbasiyah) di Baghdad dan Abdurrahman I (Umayyah) yang mengambil wilayah bersengketa antarpenguasa di wilayah yang ditaklukkan Thoriq bin Ziyad. Di mana hidup Abdurrahman I sering dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran akan trauma masa kecil; pembantaian keluarganya oleh Abul Abbas (Saffah); buyut Harun Ar-Rosyid.

 

Bab: 7. Api Yunani

• Masa di mana Harun belum diangkat jadi kholifah, hegemoni dunia saat itu antara Baghdad dan Byzantium.

• Byzantium atau disebut Romawi Timur asalnya adalah sebuah markas militer dari Romawi Barat. Hingga pada suatu saat, Konstantinus mengembangkan fasilitas publik di Byzantium menjadi pusat pertahanan strategis yang sulit ditembus. Dan Byzantium lebih dikenal dengan sebutan Konstantinopel.

• Konstantinopel dibangun dengan mengadopsi arsitektur bergaya Mediterania atau Yunani kuno. Bahkan Katedral Hagia Sophia dikenal sebagai katedral terbesar di dunia saat itu.

• Hegemoni baru ini ternyata menimbulkan banyak masalah di dalamnya. Gereja menjadi perangkap dalam persoalan penyembahan gambar. Paus di Romawi Barat membolehkan ikonisasi tokoh dalam Perjanjian Lama, penguasa di Konstantinopel; Leo II; mengharamkan penyembahan terhadap simbol-simbol. Maka kekristenan terpecah dua: Romawi Barat (Katolik Roma) dan Romawi Timur (ortodoks).

 

Bab: 8. Bangsa Lombard, Saxon, dan Mahkota Beracun

• 732 M, Karel Martel berhasil menghadang laju invasi Arab ke Prancis di Poitiers.

• 771 M, putra Karel Martel; Karel Agung; dinobatkan menjadi satu-satunya penguasa bangsa Frank, dan disahkan di Roma oleh Paus Hadrian pada 773. Dan di sekitar wilayahnya, dihuni sebuah sabuk suku-suku Jermanik yang saling bermusuhan; bangsa Visigoth, bangsa Lombard, bangsa Bavaria, dan bangsa Saxon.

• Butuh 30 tahun untuk menaklukkan bangsa sekitar Karel Agung; bangsa Lombard takluk 774, bangsa Bavaria takluk 787, bangsa Saxon ditaklukkan dengan kejam pada 782 dan memaksakan keagamaan Kristen dalam politik militernya.

• Di sisi lain, di Byzantium bergolak intrik politik dalam pemerintahan Leo IV; putra Konstantinus V. Di mana gejolak pertentangan prinsip penganut ikon dan ikonoklastik. Gerakan ikonis di antaranya karena melemahnya pengaruh biarawan di kalangan Kristen.

• 782, Harun melakukan serangan ke Byzantium melawan kekuatan pasukan Irene; istri Leo; yang memerintah atas nama putranya yang masih anak-anak. Tanpa disadari, komandan militer Sisilia di bawah komando Irene membelot ke pasukan Harun disebabkan kebenciannya pada para kasim yang menjalankan pemerintahan untuk Irene. Dan Harun pun menang.

• Irene menyusun dukungan lagi, meski harus tetap membayar upeti dari konsekuensi kekalahannya melawan Harun. Dan pada 786, Konsili Ekumenis menyetujui pemujaan terhadap gambar (ikon). Para penganut ikonoklastik pun dibersihkan dari unsur gereja.

• Karena hasrat kekuasaan, Konstantinus VI; putra Irene; ia batalkan menikahi putri dari Karel Agung agar kedudukan penguasa tetap dalam genggamannya. Di luar perhitungan Irene, pasukan Bulgar dan Arab bersepakat memukul pasukan Irene. Dan Konstantinus VI mengkudeta ibundanya sendiri.

• Konstantinus VI bukan pemimpin yang terampil. Ibunya pun ia tarik dari penjara untuk mendampinginya memerintah. Tanpa dia sadari, Irene membuat siasat kehancuran bagi putranya. Hingga pada suatu kondisi, Konstantinus VI pun rela membutakan matanya sendiri dengan besi membara mengikuti saran sang ibu! Dan sang ibu untuk pertama kali memerintah Byzantium atas namanya sendiri. Dia pun merancang perkawinan dinasti antara dirinya dengan Karel Agung.

 

Bab: 9. “Karel Besi”

• Profil Karel Agung dijelaskan pria yang jangkung, agak gemuk, kepala besar dan bulat, hidung mancung, berwajah ceria, berperut sedikit buncit, cara berjalannya kokoh, suaranya tenang dan jernih, benci mabuk, rakus makan, rajin olahraga (berkuda dan berenang). Meski begitu, Karel ternyata tidak pernah bisa menulis, betapapun kerasnya dia berusaha.

• Karel Agung seorang Kristen taat, menentang penyembahan gambar (ikonoklastik), dermawan.

• Karel Agung memiliki 18 sampai 25 anak dari 10 istri dan selir. Dia sangat protektif kepada putri-putrinya. Sehingga terjadi affair liar dan memalukan yang menghasilkan banyak anak haram.

• Karel Agung memberi privileges kepada para tokoh agama —terlebih kaum pendeta istana, sekaligus mengawasi mereka dalam hal korupsi, pelacuran di kalangan tokoh agama, wabah homoseks dan lesbian di kalangan biarawan, pesta pora tokoh agama.

• Tradisi militer di bawah Karel Agung mengadopsi tradisi Sparta yang keras. Dua hal yang harus dibela mati-matian bagi kesatria Karolingian (begitu disebutnya), yakni pedang dan kuda. Tentara dan kuda yang berbalut besi adalah ciri khas pasukan Karel Agung.

• Karel Agung —meski bukan sarjana, mendorong pencapaian keterdidikan di wilayah kekuasaannya dengan mendirikan sekolah-sekolah yang berpusat di katedral dan biara untuk umum dan gratis.

• Di sisi lain, Irene —setelah membutakan putranya— di Konstantinopel membangun pengaruhnya dengan merenovasi banyak gereja dan mengembalikan ikon Kristus untuk di puja.

• Ketegangan politik saat itu cenderung menyatukan tujuan antara Karel Agung, paus, dan kerajaan Abbasiyah (Harun) untuk melawan kerajaan Byzantium dan Umayyah di Spanyol; meskipun permusuhan religius antara pemerintahan Islam dan pemerintahan Kristen menjadikannya sekutu untuk melawan pemeluk agama mereka sendiri.

• Bangsa Frank dan Abbasiyah sudah ada hubungan diplomatik sejak 765-768 di masa Pepin (ayah Karel Agung) dan Manshur (kakek Harun) saling bertukar utusan.

• Jelang akhir 797, Karel Agung mengirim dua dutanya dan satu penerjeman ke Baghdad untuk negosiasi membina hubungan diplomatik dengan Harun melawan Byzantium dan Spanyol, juga mendudukkan Karel sebagai pelindung resmi peziarah situs suci di Palestina —karena Palestina di bawah kekuasaan Harun. Dan Harun menyetujui itu sebagai Raja Diraja.

• Karel Agung menyadari kekuasaan universalnya sekadar fiksi hukum. Ada dua kasim yang saling seteru di belakang Karel Agung. Di belahan lain, Irene juga mengalami proses keruntuhan pengaruh di Byzantium. Oleh karenanya, skenario pernikahan politik segera dirancang antara mereka.

 

Bab: 10. Bahkan Penunggang Unta Paling Rendah pun Tahu

• Akhir 802, saat delegasi pernikahan Karel Agung dengan Irene masih berada di Konstantinopel, Harun mengajak kedua putranya ke Makkah sebagai bentuk ikhtiar penentuan tongkat estafet pemerintahan selanjutnya.

• Meski putra Harun ada 14, hanya Abdullah (Ma’mun) dan Muhammad (Amin) yang menonjol.

• Ma’mun memiliki kepribadian anggun dengan prestasi yang mengagumkan, tetapi ia terlahir dari seorang selir di Malam Takdir. Enam bulan berikutnya, lahir Amin dari istri sah Harun; Zubaidah. Tentu saja, Amin memiliki darah ningrat dari garis ayah dan ibunya. Namun begitu, Amin nyaris tak memiliki keunggulan apa pun.

• Harun menghadapi dilema. Dan sesuai tradisi, Amin lah yang ditunjuk menjadi pewaris takhta ayahnya. Seiring waktu, Harun melihat pada diri Ma’mun tersimpan banyak potensi. Selain itu, Harun dihinggapi kekhawatiran pada kedua putra mahkotanya tersebut seperti halnya saudaranya sendiri; Hadi.

• Ma’mun adalah kutu buku dan memperhatikan keutamaan adab. Sedangkan Amin lebih banyak olah fisik dan membanggakan tubuh atletisnya.

• Sebagai bentuk ujian kepemimpinan, Ma’mun ditugaskan ke provinsi Khurosan dengan kelengkapan pasukan militer, dan Amin ke provinsi Syria dan Irak tanpa subsidi pasukan militer.

• Traktat yang disepakati, Amin akan menjadi kholifah pertama dan Ma’mun akan menggantikannya, bahkan jika Amin memiliki putra yang sudah dewasa. Dokumen tersebut disusun dan disahkan di Ka’bah di saat mereka berdua berusia 16 tahun. 4 Januari 803.

• Isi dekrit itu ditempel di dinding Ka’bah. Namun tak lama, dokumen tersebut berguguran sebagai pertanda bahwa isi dekrit tersebut tak kan bertahan lama. Tentang suksesi kepemimpinan, nyaris setiap orang akan dengan mudah memilih Ma’mun sebagai pengganti Harun, bahkan penunggang unta paling rendah pun bisa meramalkan apa yang menunggunya untuk terjadi.

 

Bab: 11. Semakin Keras Mereka Jatuh

• Krisis suksesi kepemimpinan di istana Harun makin lama makin tak terkendali. Muncul klan Ma’mun (Persia) dan klan Amin (Arab) yang keduanya adalah anak Harun. Hal ini memancing keluarga Barmak (wazir Harun) membuat faksi tersendiri. Sejarah keberadaan keluarga Barmak di sekitar kekuasaan memang membuat iri banyak pihak. Dari wazir hingga pejabat-pejabat penting kekholifahan ditunjuk dari klan Barmak. Bahkan Harun terjangkiti virus ketakutan sekaligus kecurigaan terhadap dominasi klan Barmak di pemerintahannya sendiri.

• Inisiatif Ja’far Al-Barmak —yang diamanahi menjaga tahanan dari klan Alawi (Syi’ah) oleh Harun— melepaskan tahanan tersebut dengan kewenangannya sendiri makin memuncakkan kebencian Harun pada klan Barmak.

• Ja’far Al-Barmak —wazir sekaligus sahabat karibnya— dipenggal pasukan khusus suruhan Harun. Klan Barmak dibinasakan, dan sisanya ditahan. Pada waktu berikutnya, Harun mengetahui bahwa saudara perempuan Harun melakukan affair terlarang dengan Ja’far dan memiliki keturunan yang disembunyikan di Madinah. Ibu-anak beserta dayang pun dibunuh Harun. Harta klan Barmak disita dan masuk kas negara.

• Kemusnahan klan Barmak menyisakan penyesalan amat dalam bagi Harun. Para penyair seirama menyesali pembantaian klan Barmak yang murah hati, dermawan, dan toleran.

 

Bab: 12. “Rum” dan Khurasan

• Setelah kejatuhan klan Barmak, Harun fokus pada operasi militer melawan Byzantium. Di sisi lain, sebagian pejabat politik sekitar Irene keberatan dengan rencana pernikahan Irene dengan Karel Agung. Selain karena tidak terima Irene mengalah kepada Harun, juga tidak rela mahkota Byzantium menjadi sasaran penguasaan Karel Agung.

• Akhir Oktober 802 ketika negosiasi pernikahan, Irene di kudeta menteri keuangannya sendiri; Nicephorus; dan Irene dibuang dalam pengasingan di pulau Lesbos hingga meninggal di sana pada Agustus 803. Raja Rum (Romawi Timur); Nicephorus; membatalkan kewajiban membayar upeti kepada Harun di masa Irene.

• Hinaan Nicephorus kepada Harun mendatangkan musibah; pasukan Byzantium digilas pasukan Harun dalam Perang Krasos.

• Meski penuh kemarahan, Harun tetap menjaga marwah raja dengan menghukum siapa saja yang meremehkan raja atau kholifah, bahkan yang sudah lewat beberapa generasi.

• Meski Byzantium sejalan dengan tujuan Bulgar untuk melawan Harun, konflik bilateral antara mereka mengantarkan Nicephorus mati di tangan pasukan Bulgar.

• Di dalam pemerintahan Harun, ada potensi ancaman pemberontakan dari Khurosan; markas kubu bangsawan Persia sekaligus pusat Syi’ah.

 

Bab: 13. Tanah Merah Tus

• Pembasmian klan Barmak makin mengokohkan faksi Arab (eksistensi Amin) yang tidak ia percayai sekaligus membahayakan posisi Ma’mun (faksi Persia) yang ia percayai.

• Dalam perjalanan menuju Khurosan, kesehatan Harun mulai kentara payahnya. Sebuah luka diperban pada perutnya ditunjukkan kepada Shobah Ath-Thobari; pendamping perjalanannya; tentang sakit ususnya Harun.

• Isyarat mimpi tentang munculnya tangan dengan hamburan tanah merah yang menarik tubuhnya ke tanah, semakin meyakinkan Harun akan akhir hidupnya saat itu di tanah Tus. 23 Maret 809, Harun meninggal dan dimakamkan di Tus pada usia belum genap 40 tahun.

 

Bab: 14. Pengepungan Baghdad

• Berita kematian Harun segera sampai ke kedua putranya; Amin di Baghdad dan Ma’mun di Khurosan.

• Wazir baru Harun; Fadhl bin Robi’; yang di amanahi Harun untuk menyerahkan semua modal dan tentara dalam rombongan Harun kepada Ma’mun di Khurosan, ia langgar. Sebab, Fadhl bin Robi’ pendukung Amin. Dan menyerahkan semua modal dan tentara kepada Amin di Baghdad.

• Itikad mengalahnya Ma’mun atas suksesi kepemimpinan ternyata tak dianggap oleh Amin, dan nafsu menyingkirkan Ma’mun begitu kuat menggebu. Karena memang sifat dasar Amin adalah pendendam.

• Penyimpangan seks Amin yang penyuka sesama jenis makin menimbulkan kebencian di kalangan istananya sendiri, terutama para kasim.

• Beberapa wilayah kekuasaan Amin berhasil direbut Ma’mun. Dan pada 812, Baghdad dikepung pasukan Ma’mun. Jelang akhir 813, Amin dipenggal Thohir; jenderal perang Ma’mun. Pada 822, seorang kasim membunuh Thohir dengan racun pada makanan.

 

Bab: 15. Masa Peralihan

• Meski Ma’mun dan Amin berseteru memperebutkan kendali kekholifahan, mereka tak mengkhawatirkan ancaman dari bangsa Byzantium dan Frank. Sebab pada 809, Karel Agung terpaksa menobatkan putra keduanya; Louis; menjadi raja dan sesaat kemudian naik menjadi kaisar bagi bangsa Frank —putra pertama dan ketiga; Pepin dan Charles meninggal. Louis memang tak becus menjalankan amanah kekaisaran. Sehingga sebakda mangkatnya Karel Agung di usia 72, wilayah kekuasaannya kembali berantakan.

• Sementara Ma’mun menggalang kekuatan dengan mengakomodasi kaum Syi’ah atau Alawi, di Baghdad mengangkat saudara tirinya; Ibrohim yang diberi gelar Al-Mubarok. Di sisi lain, Ibrohim jauh dari kapabel. Tak sampai setahun (817-818), Ibrohim lengser sendiri dan Ma’mun menguasai Baghdad.

• Kekuasaan Ma’mun berkembang pesat. Pada 830, Ma’mun mendirikan Baitul Hikmah; perpaduan perpustakaan, akademi, dan biro penerjemahan. Ilmu pengetahuan dan intelektual ilmiah maju pesat.

 

Bab: 16. “Oval, Persegi, dan Bulat”

• Pertikaian keluarga juga terjadi di Spanyol Islam. Jika Abdurrahman I merasa tidak nyaman dengan campur tangan tokoh agama. Berbeda ketika Cordoba diperintah anaknya; Hisyam; yang mengutamakan kebutuhan akhirat karena hasil pembacaan horoskop yang menafsirkan umurnya tinggal delapan tahun lagi, sehingga tokoh-tokoh agama boleh menduduki jabatan pemerintahan.

• Seperti dalam ramalan, Hisyam wafat pada hitungan tahun ke delapan. Dan kali ini seteru dari para pejabat dari kalangan tokih agama yang tidak mau diganti dengan penguasa baru; Hakam I. Diangkat pada 796 dan wafat 822. Perilakunya mirip Abdurrahman I kepada tokoh agama. Para pemberontak dan anasirnya segera dia babat.

• Putra Hakam I; Abdurrahman II; menjadi penguasa Cordoba berikutnya. Kehidupannya mewah dan dia seorang pecinta buku.

• Di Baghdad, Ma’mun mangkat di usia 48 setelah berkuasa selama 20 tahun pada 833. Baghdad kemudian diperintah oleh Mu’tashim; adik Ma’mun.

• Kehidupan Mu’tashim cenderung bermewah-mewah. Seiring penaklukannya ke Turki, banyak tentara Turki yang dia sewa untuk pengawalan. Mu’tashim di demo rakyatnya atas perlakuan istimewanya kepada orang-orang Turki. Pada masa berikutnya, Mu’tashim dilengserkan dan diganti Mu’tazz.

• Meski kekholifahan di Baghdad meredup, tapi dunia Islam justru tumbuh meluas. Afrika memiliki pemerintahan Islam otonom, dinasti Aghlabiyah —atas penunjukan Harun Ar-Rosyid— juga memerintah secara otonom.

• Invasi Islam ke daratan Eropa menemui momentumnya. Dan Sisilia menjadi kota metropolitan Islam. Beragam ras antar bangsa ada di sana. Beragam bentuk kepala yang oval, bulat, dan rahang persegi juga ada.

 

Bab: 17. “Kota Bunga”

• Friksi ras, agama, cemburu antarsuku, ambisi personal dalam pemerintahan pasti akan menghambat dan menghabiskan energi besar. Tak terkecuali yang dialami Abdurrahman II di Sisilia. Upaya menandingi kemegahan Baghdad pun tersandung.

• Murtadin asal bangsa Goth; Umar bin Nafsun yang berganti nama menjadi Samuel; memberontak dan berhasil mengepung Cordoba yang dipimpin Abdurrahman III —yang dinobatkan pada 912— dengan bantuan tentara Kristen. Namun ia terbunuh.

• Spanyol Islam mencapai puncak kekayaan dan kewibawaan pada 929, dan Abdurrahman III dinobatkan sebagai kholifah. Dengan demikian, beliau merasa sejajar dengan penguasa Abbasiyah di Baghdad dan Fathimiyah di Kairo dan Fez.

• Bersama meredupnya kejayaan Baghdad, dinasti Umayyah dan Fathimiyah sedang bangkit. Abdurrahman bergerak cepat menguasai sepanjang pantai Afrika Utara. Ia pun membangun “Madinatuz Zahro” sebagai pusat peradaban baru di Spanyol. Kejayaannya mendapat julukan “Harun Ar-Rosyid dari Barat”.

• Abdurrahman III digantikan putranya; Hakam II; pada 961. Ia kemudian terperangkap dalam perang Afrika melawan dinasti Idrisiyah di Maroko; pertikaian Sunni-Syi’ah.

• Hakam II diganti putranya; Hisyam II. Tapi kendali pemerintahan sepenuhnya di tangan wazirnya; Muhammad bin Abu Amir. Sepeninggalnya (1008), kerajaan Cordoba masuk pada tahap pertarungan keluarga berdarah. Cordoba pun pecah dan dijarah. Cordoba pun dikuasai bangsa Norman. Tata pemerintahan bangsa Norman di Spanyol seperti menduplikasi konsep awal Spanyol Islam yang mengayomi. Modernisasi di masa pemerintahan bangsa Norman ini adalah di bidang geografi.

 

Bab: Epilog: Serban dan Topi Pendeta

• Invasi Islam di barat terseok-seok, tak begjtu di timur. Di bawah kepemimpinan Abdul Qosim Mahmud, Islam membentang dari Irak ke Sungai Ganges.

• Eksistensi Mahmud dilibas oleh Muhammad Ghuri yang memberontak dari salah satu suku di Afghan. Berdirilah dinasti Mughol yang bertahta di Delhi.

• Perang antara Kristen Latin dengan Islam dilatari oleh keinginan penyelamatan Tanah Suci. Perang Salib I terjadi pada 1096.

• Sholahuddin menguasai Lembah Nil pada 1171. Juli 1187 menghancurkan pasukan Kristen di Tanduk Hittin. September 1187, Yerusalem direbut Sholahuddin.

• 1258 Baghdad dijarah bangsa Mongol di bawah Hulagu Khan; cucu Jenghis Khan. Perpustakaan agungnya dibumihanguskan.

• Melalui perdagangan, diplomasi, perang, pengetahuan dan pencapaian praktis Islam memiliki dampak besar terhadap Barat; kedokteran, militer, kimia, operasi matematika, filsafat, tekstil, percetakan buku, arsitektur, hukum, seni, universitas. #Selesai


Bibliografi

Judul: Kejayaan Harun Ar-Rasyid; Legenda Sang Khalifah dan Kemajuan Peradaban pada Zaman Keemasan Islam

Penulis: Benson Bobrick

Tebal: xii+404 hlm.

Cetakan: I, Januari 2019

ISBN: 978-602-6577-50-4

Penerbit: Pustaka Alvabet, Tangerang Selatan

 

Posting Komentar

0 Komentar