Memiliki
buku ini, bukan hanya ingin mengoleksi saja. Tetapi karena memang ibu telah
menumpahkan darah (melahirkan) saya di tanah transmigrasi di pelosok Kotabumi.
Tempat yang padanya disematkan jargon “Sang Bumi Ruwai Jurai” yang mengandung
makna rumah tangga dari dua garis keturunan; pribumi dan pendatang.
Membaca
pada Pengantar dari buku ini, dapat diketahui bahwa buku ini disusun dengan
banyak referensi tertulis, bukan didasarkan bukti-bukti penelitian di lapangan.
Menurut
penyusun, Islam masuk ke bumi Lampung melalui 3 (tiga) pintu, yakni:
1.
Jalur Barat (Minangkabau)
2.
Jalur Utara (Palembang)
3.
Jalur Selatan (Banten)
Penyusun tidak menyebutkan angka tahun pada tiap jalur masuknya Islam ke Lampung. Tetapi secara garis besar, terjadi pada abad ke-15 M. (hal. 9)
Sedangkan
proses Islamisasi di Lampung, tak beda dengan umumnya di tempat lain, yakni
melalui budaya, perkawinan, dan perdagangan. Dengan tokoh yang tak asing, salah
satunya adalah Sunan Gunung Jati yang memang mempunyai pengaruh sangat
signifikan.
Sebagai
bahan masukan, bahwa akan lebih berbobot jika dilengkapi dengan dokumentasi
pada jejak-jejak peninggalan yang masih dapat ditemui. Sehingga, karya literasi
ini bukan hanya diawali-digarap-diselesaikan ‘hanya’ di ruang kamar.
Judul:
Napaktilas Jejak Islam Lampung
Penyusun:
Muhammad Candra Syahputra
Tebal:
xxvi+176 hal.
Dimensi: 13,5x20,5
cm
Cetakan:
II, Oktober 2017
ISBN:
978-602-61890-2-8
Penerbit:
CV. Global Press; Bantul
Resentator: HarmastoHendro Kusworo
0 Komentar