Dari awal
menerima dan membuka segel buku ini, saya hanya punya satu alasan mengapa
membaca terlebih dahulu pada sampul berjudul “Matine Gusti Allah” di
banding sampul sebelahnya dengan titel “Sesudah 50 Tahun Gagalnya
Kudeta PKI (1965-2015)”. Ya. Pada medio ’90-an, saya pernah mendengar
kalimat judul “Matine Gusti Allah” pada kajian aqidah. Dan
memang tidak disebutkan judul mana dahulu yang direkomendasikan untuk dibaca.
Tidak biasanya
Taufiq Ismail menulis karangan nonsastra. Kalau bukan karena teramat pentingnya,
tentu buku yang memiliki dua judul kontroversial ini tidak akan pernah ada. Ia
menuliskannya untuk kaum muda yang tidak mengalami langsung pemberontakan PKI
dan hanya tahu dari membaca buku sejarah di sekolah maupun mendengar dari
keluarga. Buku ini lahir karena keresahan Taufiq terhadap kelompok Komunis
Gaya Baru (KGB) yang diam-diam mengkader anak muda untuk berpihak pada
sosialisme.
Pada sisi buku
berjudul “Sesudah 50 Tahun Gagalnya Kudeta PKI” membahas:
1. Ideologi
Bencana Terbesar Dunia oleh Taufiq Ismail;
2. Menghitung
Korban Nyawa Manusia Akibat Palu Aritisme oleh R.J. Rummel;
3. Dari
Pertarungan Maut Sampai Ide Perdamaian Total oleh Taufiq Ismail.
Buku ini
menegaskan kepada kita bahwa ideologi Komunisme yang tenar di abad ke-20 sesungguhnya
sekarang (abad 21) sudah hancur. Berikut adalah kutipan dari penulis tentang
ambruknya sosialisme,
“Komunisme
atau Marxisme-Leninisme sudah bangkrut di seluruh dunia, tidak laku lagi dijual
di toko ideologi, tidak lagi menarik perhatian pembeli yang akalnya waras.
Pendukung ideologi yang dulu lama merajarela di dunia, 24 negara jumlahnya itu,
akhirnya pada tahun 1990-1991, bagaikan rumah-rumahan kartu domino ditiup kipas
angin runtuh berserakan, karena keroposnya Marxisme-Leninisme-Stalinisme-Maoisme-Pol
Potisme itu. Kita di Indonesia 25 tahun lebih cepat mengatasinya ketimbang
negara-negara itu, dengan membubarkan PKI pada tahun 1966.”
Ideologi ini
menggunakan lambang palu godam bersilang dengan arit. Buku rujukan
terpentingnya adalah Manifesto Komunis (1848) yang berfondasi
Materialisme mutlak yang ditulis oleh dua anak muda, Karl Marx (30) dan
Friedrich Engels (28). Telah bersaing, bertikai, bertarung politik, dan konflik
bersenjata habis-habisan dengan kubu anti-Komunis sepanjang 74 tahun di abad
XX. Gagasan-gagasan Marx dan Engels dilanjutkan dalam tindakan oleh tokoh
Komunis seluruh dunia, seperti Vladimir Lenin, Josef Stalin, Mao Tse-tung,
Josip Bronz Tito, Ho Chi Minh, Fidel Castro, Moeso, D.N. Aidit, Pol Pot dan
satu batalion komandan-komandan partai yang tersebar di 90 negara seluruh
dunia. (h.3)
Jika beberapa
waktu lalu kita diakrabkan dengan jargon #KamiPancasila #KamiBhinnekaTunggalIka
dan semacamnya di tengah kondisi bangsa yang relatif kondusif, ada kesamaan
narasi seperti yang umum dihembuskan Komunisme sebelum menguasai pemerintahan
suatu Negara: mereka akan menawarkan gagasan positif seperti mendukung
demokrasi, memperjuangkan nasib buruh dan tani, menghormati kebebasan
berpendapat, sama rata-sama rasa, tidak anti-agama, dan kampiun Hak Asasi
Manusia (h.3).
Nyatanya,
setelah negara Sosialis-Komunis terbentuk, rakyat tidak bebas menjalankan
demokrasi. Kalaupun ada Pemilu, maka hanya ada satu partai Komunis yang
terlibat; Buruh dilarang mogok yang membuktikan Komunis ternyata lebih kejam
dari pemerintah kapitalis; Tuan tanah dibantai dan direbut tanahnya karena
dianggap borjuis; Kebebasan berpendapat yang semula diangkat setinggi langit,
lalu didustakan dengan memberangus pemikiran anti-Komunis; Ketika tokoh-tokoh
partai mendapat villa, keluarga rakyat kecil berdesak-desak tinggal di flat
sempit yang seragam; Katanya tidak anti-agama, Lenin justru menginstruksikan
untuk memerangi agama; Terakhir yang lebih ganas adalah pengkhianatan HAM
terbesar selama 74 tahun (1917-1991), Palu Arit membantai 120.000.000 manusia
di 76 negara. Hampir 3 kali lipat dari seluruh korban perang selama dunia
terkembang sejak Nabi Adam sampai nabi-nabi palsu zaman sekarang (h.4).
Partai Komunis
Rusia yang merupakan markas besar pusat komunisme seluruh dunia akhirnya
dibubarkan dan dinyatakan terlarang pada 26 Desember 1991 oleh Boris Yeltsin,
Presiden Uni Sovyet. Boris muak dengan partainya sendiri dan mengakui komunisme
sudah bangkrut total.
Mengapa begitu
banyak korban pembantaian sepanjang sosialisme berkuasa? Alasan utamanya adalah
sosialis percaya bahwa kekuasaan, yaitu kediktatoran proletariat, harus
dipergunakan untuk meruntuhkan orde feodal/kapitalis, kemudian membangun
kembali masyarakat dan kebudayaan untuk merealisasikan utopia ini (h.15). Tidak
ada yang boleh menghalangi. Semua manusia dianggap kayu dan batu bata yang
dipakai untuk membangun dunia baru.
Penyebab
besarnya angka perkiraan korban nyawa manusia yang telah diteliti oleh R.J.
Rummel disebabkan karena (h.10):
1. terorisme
berdarah;
2. penangkapan
berujung maut (perlakuan yang keji);
3. kamp kerja
paksa;
4. deportasi
fatal;
5. wabah
kelaparan yang direncanakan;
6. eksekusi di
luar hukum;
7. pengadilan
sandiwara;
8. pembunuhan
bangsa.
Mereka
dibantai dengan darah dingin oleh pemerintahnya sendiri (setelah Komunis
berkuasa) yang sebelumnya dinaungi undang-undang. Hal ini disebut juga dengan ‘democide’
yang berarti pembantaian massal yang dilakukan oleh negara (h.11).
Jika
dibandingkan, kejam mana antara Hitler dan Stalin? Sebagian besar kita agaknya
yakin Hitler-lah yang lebih kejam. Wajar saja. Telah ratusan film dan ribuan
buku ditulis mengenai Hitler sehingga mencitrakan dirinya sebagai pembunuh
terbesar dalam sejarah peperangan dunia. Nyatanya, Hilter pernah mengungkapkan
bahwa ia adalah pengagum dan berguru pada Stalin. Hitler membantai 25.600.000
dan Stalin 46.000.000 (h.23).
Selengkapnya
mengenai taktik komunisme di seluruh dunia dalam menguasai dunia dibahas pada
halaman-halaman berikutnya. Penuh intrik dan melawan fitrah manusia. Saya
menarik garis lurus bahwa kesemuanya mengarah pada perilaku setan dan iblis.
Semakin tinggi pangkatnya dalam partai, semakin kental sifat keiblisannya.
Sialnya, orang baik-baik pun tertipu pada tipu muslihat mereka sehingga
memberikan dukungan.
Partai Komunis
seluruh dunia yang berpusat di Uni Sovyet telah bubar, tetapi ideologi tersebut
bisa jadi belum tercabut hingga ke akarnya. Bahkan, menyisakan kedengkian dan
keinginan membalaskan dendam. Baik pelaku Komunis maupun korbannya. Maka betapa
indahnya konflik ini diakhir dengan perdamaian, saling memaafkan. Pembahasan
buku ini lalu ditutup dengan solusi terbaik yang mestinya diambil.
Penulis
memberikan gambaran penyelesaian oleh Pemerintah Malaysia dengan PKM (Partai
Komunis Malaya), sebagai contoh yang mesti kita tiru. Penulis pun sampai
melampirkan butir-butir “Persetujuan antara Pemerintah Malaysia dan PKM untuk
Penghentian Permusuhan”. Pemberontakan PKM selama 40 tahun (lebih lama dari
Indonesia) tersebut berhenti dengan tidak mengingat-ingat lagi luka dan bahu
membahu membangun negeri. Kedua belah pihak saling mengoreksi diri dan meyakini
untuk apa berbunuh-bunuhan antar-bangsa sendiri demi ideologi jahanam ini.
Mengenai
aksi-reaksi terhadap kerusuhan dan kudeta PKI, lebih banyak dibahas di judul
kedua: “Matine Gusti Allah” yang memuat pokok bahasan:
1. Palu Arit
dalam Kilas Balik ke Abad XX;
2. Nasib
Gereja Protestan di Hongaria 1948;
3. Surat
Protes Gereja Yugoslavia 1945;
4. Surat
Protes Gereja Cekoslowakia 1949;
5. Surat
Protes Gereja Katolik Polandia 1953;
6. Surat
Seruan Mantan Misionaris di Cina 1955;
7. Laporan
Pandangan Mata Jalan Pengadilan dan Eksekusi Tembak Mati di Changfatun, RRC
1948;
8. Senarai
(Daftar) Sebagian Uskup Katolik Korban Keganasan Palu Arit RRC 1945-1956;
9. Berita
Dahsyat Rusia Sovyet 1991;
10. Laporan
dari Kamboja 2015;
11. Angkatan
66;
12. Matine
Gusti Allah 1964-1965 Indonesia.
Ideologi
berlambang Palu Arit ini dalam mengeliminasi lawan politik mereka telah
membantai 120 juta manusia (1917-1991), maknanya mencabut nyawa manusia 187
orang per-jam atau 20 detik per-orang selama ¾ abad lamanya di 76 negara
(Courtois: 2000 dan Chang & Halliday: 2006)
Ada prinsip
dasar Komunis yang selalu ditutupi para “nabi-nabi” Komunis kepada para kader
mudanya:
“Eksistensi
Tuhan tidak masuk akal. Tuhan adalah konsep yang menjijikkan. Pendek kata, aku
menaruh dendam kepada semua Tuhan.” (Karl Marx tentang Tuhan)
“Setiap ide
tentang Tuhan adalah semacam infeksi berbau busuk.” (Vladimir
Lenin tentang Tuhan)
“Agama adalah
candu bagi masyarakat. Menghujat agama adalah syarat utama dari semua hujatan.” (Karl
Marx tentang agama)
“Matilah agama
dan hiduplah atheisme! Kita harus memperlakukan agama dengan bengis! Kita harus
memerangi agama! Inilah ABC materialisme dan juga ABC Marxisme!” (Vladimir
Lenin tentang agama)
Matthew White
dalam buku hasil penelitiannya yang ia beri judul “Atrocities; The 100 Deadliest
Episodes in Human History” setebal 669 halaman menyebutkan, bahwa
Komunis adalah ideologi berumur terpanjang yang melaksanakan program membantai
manusia. Korban pembantaian adalah bangsa sendiri di setiap negara Komunis itu.
Ideologi Fasisme nomor dua terpanjang, tapi kalah jauh dari Komunisme (h.54).
Jean Lacouture menyebut perilaku membantai warga sendiri seperti ini
dengan auto-genocide (h.25).
Serentet aksi
pembubaran pertunjukan seni besutan Komunis melalui Lekra yang dirangkum dari
buku “Benturan NU-PKI 1948-1965” karya H. Mun’im DZ:
1. Pementasan
lakon “Gusti Allah Dadi Manten” (Allah Menjadi Pengantin) di
Prambon langsung di gerebek pasukan Banser hingga bubar. Para pemainnya di
hajar oleh Banser (15 Januari 1965).
2.
Pementasan “Rabine Gusti Allah” (Perkawinan Allah) yang
dilindungi Pemuda Rakjat di kecamatan Kampak di sergap Pemuda Ansor. Para
pemain dan pimpinan ketoprak tersebut diringkus, diadili, dan dipenjara dengan
pasal penodaan agama.
3. Lakon “Gusti
Allah Mantu” (Allah Bermenantu) dipentaskan di Kediri. Banser mampu
meringkus tanpa perlawanan setelah memohon do’a seorang kyai yang menghadirkan
rasa kantuk yang tak tertahankan.
4. Pemuda
Ansor mampu menyusup dan menyelinap ke dalam pementasan “Rabine
Malaikat” (Menikahnya Malaikat) di Malang. Hajatan itu pun bubar.
5. Di Kudus,
Lekra mementaskan ketoprak “Gusti Allah Bingung” di gerebek
para santri.
Berkenaan
dengan judul “Matine Gusti Allah”, Wiwin Eko Santoso saat
mengonfirmasi untuk bahan skripsi beliau kepada para pelaku seni Lekra, tidak
mendapatkan kejelasan tentang ada atau tidaknya judul seni “Matine
Gusti Allah”. Artinya, melahirkan dua pertanyaan baru, yakni apakah pelaku
seni besutan Lekra tersebut sengaja menutupi kebenaran skenario tersebut atau
ada upaya membunuh karakter Komunis melalui isu negatif melalui gesekan teologi
oleh Orde Baru. Tetapi paparan dalam buku karya H. Mun’im DZ di atas sudah
lebih dari cukup untuk membuka mata hati dan pikiran kita tentang potret diri
Komunis.
Yang perlu
kita perhatikan adalah fenomena test-case. Kaum Komunis hampir
selalu menggunakan trik ini sebelum melakukan kudeta untuk mengukur sejauh mana
peta reaksi –yang mereka sebut sebagai− lawan, seperti menetapkan suatu
peraturan kemudian segera mencabutnya kembali setelah diketahui adanya reaksi
perlawanan dari rakyat.
Judul Buku:
(a) Sesudah 50 Tahun Gagalnya Kudeta PKI (1965-2015); (b) Matine
Gusti Allah
Penulis:
Taufiq Ismail
Tebal: (a)
xiv+95 hlm.; (b) xiv+62 hlm.
Dimensi: 15x23
cm
Cetakan: II,
Juni 2016
Penerbit:
Mahaka Publishing, Jakarta
Resentator:
Harmasto Hendro Kusworo
3 Komentar
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
BalasHapuscuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif : dewa-lotto.name
Membantu mengatasi semua masalah mulai masalah yang sepele sampai masalah santet menyantet, dengan ghaib terberat, dll. Mulai cek di tubuh ada jin yang nempel atau tidak, healing, sinkronisasi qorin, sinkronisasi jiwa raga, sinkronisasi past life, membuang ghaib jahat, dll. Ikhlasnya saya: Saya membantu Anda, karena saya dulu pernah di posisi Anda (Dulu, Butuh Bantuan juga).
BalasHapusKonsep: Do'a with LoA: http://jongkojoyosudrajat.blogspot.com/2019/10/doa-with-loa.html
Untuk deteksi awal dan janjian, silahkan hubungi tandem saya Mbak Rien: istposted@gmail.com
Per Oktober 2019:
Untuk deteksi awal dan janjian hari/ tempat silahkan hubungi tandem saya Mbak Rien: istposted@gmail.com
Kenapa di kami bisa gratis termasuk sewa tempatnya? Karena sudah banyak yang berhasil kami bantu dan sekarang menjadi donatur tetap. Selain itu, kami lebih suka balasan pahalanya di akhirat. Masih ingin zonk dengan bayar jutaan rupiah? Silahkan tanya Mbak Rien tentang ini. Sudah jauh, mahal, ternyata dukunnya gak bisa apa2.
Target jangka pendek ini adalah menyelamatkan peredaran uang puluhan juta per hari dan kehilangan waktu antri bulanan dari dukun abal2.
Mau bilang ybs khodam malaikat? Udah disamplui kalau ilmunya dipakai bisnis. Ini khodamnya jin islam arab. Cuman, ybs gak tahu dan nganggapnya malaikat.
http://jongkojoyosudrajat.blogspot.com/2019/10/doa-with-loa.html
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusTshirt Dakwah Online
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Buktikan Cintamu dengan Menikah