Resensi: Masalah Cina; Hasil Penelitian di Beberapa Negara Asia dan Australia


Gambaran mengenai Masalah Cina dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli di beberapa negara diawali dengan suatu gambaran mengenai survei awal yang dilakukan oleh J.A.C. Mackie di Indonesia yang kemudian diterbitkan dalam bukunya “The Chinese in Indonesia” yang diterbitkan di Australia pada tahun 1976.

Peneliti menjumpai bahwa masalah Cina seberang lautan (Overseas Chinese Problem) adalah menyangkut berbagai persoalan yang rumit serta berbeda variasi permasalahannya di antara daerah yang satu dan yang lain dan di antara berbagai kelompok masyarakat Cina di Indonesia. Menjadi problem yang menonjol adalah masalah asimilasi orang-orang Cina seberang lautan yang ternyata juga banyak segi-segi dan aspek-aspeknya di mana para ahli mempunyai pendapatnya masing-masing tentang bagaimana sebaiknya pemecahan masalah Cina apakah melalui asimilasi ataukah integrasi atau diasimilasi sebagai kebijaksanaan politik dalam penentuan kewarganegaraan di negara masing-masing untuk mewujudkan kesatuan bangsa, termasuk yang dilakukan di Indonesia.

Pada Bab 1 yaitu suatu survei awal masalah Cina di Indonesia oleh J.A.C. Mackie dan Charles A. Coppel dideskripsikan masalah Cina seberang lautan di Indonesia dengan pokok-pokok uraian mengenai latar belakang demografis dan kedatangan masyarakat Cina ke Indonesia, peranan ekonomi masyarakat Cina di Indonesia, hubungan Indonesia dengan Cina.

Dengan pokok-pokok uraian tersebut di atas, J.A.C. Mackie mencoba mengungkapkan masalah Cina di Indonesia yang dilakukan dengan pendekatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, oleh Mackie di ketengahkan suatu keadaan masyarakat Cina di Indonesia yang diungkapkannya dalam suatu pertanyaan “Apakah orang-orang Cina Indonesia itu unik?”

Tulisan ini merupakan observasi terhadap kehidupan orang-orang Cina di Indonesia yang dalam situasi apapun selalu dapat menyesuaikan diri, dan dikemukakan dalam Bab 2.

Masalah Cina di Indonesia tidaklah sederhana sebagaimana digambarkan pada bab terdahulu, maka dalam memberikan sumbangan bagi pemecahan masalah Cina di Indonesia, J.A.C. Mackie dengan pendekatan dari segi sosio-historis mencoba mengemukakan faktor-faktor berpengaruh yang melatarbelakangi Masalah Cina di Indonesia; yang diuraikan pada Bab 3.

Sebagai uraian perbandingan pada Bab 4 dari buku ini di ketengahkan hasil penelitian Arthur Huck tentang “The Assimilation of the Chinese in Australia” yang karena adanya perbedaan sosio-historis dengan di Indonesia, maka masalah Cina seberang lautan yang dihadapi di Australia berbeda dengan masalah yang dialami Indonesia.

Arthur Huck seorang ahli ilmu politik di Universitas Melbourne Australia menggunakan metode penelitian yang dinamakan metode “jalan kaki”, yaitu suatu cara yang dengan hati-hati mempelajari statistik yang masih merupakan tanda tanya, kemudian disusul dengan metode sampling, dan survei dari ilmu-ilmu pengetahuan sosial; mengungkap kehidupan masyarakat Cina di Australia terutama sejak tahun 1947, tahun-tahun mulai terasa semakin meningkatnya jumlah orang-orang Cina di Australia namun yang menghilang dari pandangan mata.

Sebagai bahan pembanding, berikutnya dalam Bab 5 dikemukakan hasil penelitian Charles J. McCarthy S.J. tentang “Philippine Chinese Integration”, yang meliputi pokok-pokok pembahasan yang berhubungan dengan masalah yang mengecewakan, sesuatu amanat untuk mawas diri dari orang-orang Cina dan peranan jus-soli dalam perkembangan ekonomi di Filipina.

Selanjutnya, perlu kiranya bagi siapapun yang ingin mempelajari dan benar-benar memahami Masalah Cina di beberapa negara untuk mengetahui perikehidupan masyarakat Cina di negara leluhurnya.

Untuk ini, pada Bab 6, 7, dan 8 diulas hasil penelitian Albert R. O’Hara, S.J. dalam bukunya “Research on Changes of Chinese Society”; mengenai proses perubahan di kalangan masyarakat Cina di Taiwan.

Bab 6 mengetengahkan tentang perubahan sikap terhadap perkawinan dan keluarga di Taiwan, yang penggambarannya ditunjang dengan data hasil penelitian yang dilakukan dengan seksama.

Kemudian pada Bab 7 ditampilkan beberapa indikasi mengenai perubahan fungsi keluarga di Cina.

Pada akhirnya, dalam Bab 8 dideskripsikan mengenai suatu studi tentang suatu stereotip mahasiswa Cina seberang lautan yang belajar di Taiwan, yang sangat menarik sekali bila dibandingkan dengan keadaan di negara-negara lain, di antaranya adalah sikap malas-malasan dan hanya gemar senang-senang dari kebanyakan mahasiswa Cina seberang lautan yang belajar di Taiwan.

Dengan penggambaran kehidupan orang-orang Cina di Taiwan –sebagai salah satu tanah leluhurnya di samping RRC– diharapkan bisa diperoleh data kehidupan yang berhubungan dengan aspek sejarah dan sosial budaya orang Cina yang bisa membantu dalam pemahaman Masalah Cina di berbagai negara, termasuk bagi kepentingan studi Masalah Cina di Indonesia.

Gambaran mengenai Masalah Cina di RRC belum dapat disajikan dalam buku ini disebabkan sulitnya diperoleh data karena ketertutupan Cina bagi dunia luar –di samping karena ideologi Komunis yang mempengaruhi falsafah hidup RRC sejak tahun 1949 telah banyak merubah tata kehidupan politik yang juga telah mempengaruhi tata kehidupan sosial dan budaya Cina serta banyak merubah sendi-sendi budaya masyarakat Cina yang murni yang telah berusia tua di antara budaya-budaya bangsa yang tertua di dunia, sehingga pelukisan masalah kini di RRC tentu akan banyak berupa gambar dari segi politis yang diwarnai propaganda Komunisme.

Maka penyusun beranggapan kurang relevan untuk mengetengahkan masyarakat Cina di RRC, dan memilih untuk menampilkan kehidupan orang-orang Cina di Taiwan.

Dengan mengungkapkan kehidupan masyarakat Cina dan Cina seberang lautan beserta permasalahannya –terutama di negara-negara Indonesia, Australia, Filipina, dan Thailand yang didasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah oleh para sarjana kenamaan di bidang studi Masalah Cina– diharapkan buku ini akan merupakan sebuah pengantar untuk dapat dikembangkan oleh mereka yang menaruh perhatian terhadap Masalah Cina.

Dengan buku penuntun yang cukup representatif yang didukung oleh hasil-hasil penelitian para ahli Masalah Cina, tentunya akan diperoleh bahan-bahan yang penting dalam membentuk pengertian dan pemahaman Masalah Cina bagi yang berkepentingan.

Untuk Indonesia yang dalam proses pembangunannya juga menggarap pembangunan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, diharapkan pula dengan Masalah Cina seberang lautan di Indonesia di samping dalam kebijaksanaan penentuan kewarganegaraan Indonesia yang sebagian besar letak permasalahannya juga dalam hal menghadapi pewarganegaraan orang Cina seberang lautan yang didalamnya terdapat variasi permasalahan yang sukar dipisahkan dalam waktu yang relatif singkat.

Dengan penyusunan buku sederhana tentang Masalah Cina yang berdasarkan hasil-hasil penelitian di beberapa negara oleh para ahli, sengaja dipersembahkan bagi bangsa Indonesia sebagai salah satu bahan untuk memahami masalah yang pada akhirnya akan dapat memberi sumbangan pemikiran dalam pemecahan Masalah Cina di Indonesia menuju kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Judul: Masalah Cina; Hasil Penelitian di Beberapa Negara Asia dan Australia
Penulis: B.P. Paulus, SH.
Tebal: viii+197
Dimensi: 15x22 cm
Tahun: 1976
Penerbit: Karya Nusantara, Bandung
Resentator: Harmasto Hendro Kusworo

Posting Komentar

0 Komentar