Buku ini pertama kali diterbitkan dalam
bahasa Belanda pada tahun 1991 dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris pada 1993. Pada 1995 edisi terjemahan bahasa Indonesia diterbitkan dengan
judul Kawan dalam Pertikaian; Kaum Kolonial Belanda dan Islam di Indonesia
(1596-1942) oleh penerbit Mizan
Buku ini semakin hari, isu yang dibahas
bukannya menjadi usang tetapi justru menjadi semakin relevan dan perlu
didiskusikan kembali dalam perkembangan sekarang, tidak hanya di Indonesia
tetapi di seluruh dunia.
Buku
ini ditulis dalam rangka proyek penelitian tentang prasangka yang saat itu
dianggap penting dan banyak menarik perhatian di Belanda, dan Eropa pada
umumnya. Prasangka umum dimiliki satu kelompok dalam masyarakat
terhadap kelompok lain dan sering menimbulkan dan memperkuat rasa benci dan
akhirnya menimbulkan konflik.
Buku
ini mencoba menelusuri akar-akar sejarah dari prasangka orang Belanda terhadap
Islam di Indonesia. Bahkan sudah lazim di Belanda –dan Eropa pada umumnya–
memiliki anggapan-anggapan yang salah dan penuh prasangka terhadap Islam.
Prasangka buruk terhadap Islam itu tidaklah menimbulkan pertentangan yang
berarti ketika saling menguntungkan. Tetapi ketika hubungan tersebut menyentuh
ranah politik, maka hubungan itu bisa menjelma menjadi permusuhan hingga tindak
kekerasan.
Karya Steenbrink ini unik dalam
pengertian bahwa ia merupakan satu-satunya kajian yang cukup komprehensif
mengenai mispersepsi, prasangka, dan antipati Belanda terhadap Islam di
Indonesia dalam masa kolonialisme.
Daftar
Isi
Bab
1 – Titik Tolak dan Eksplorasi
Bab
2 – Pertemuan Pertama: Muslimin sebagai Orang Sesat yang Dihormati
Bab
3 – Teologi di Latar Belakang: Muslimin sebagai Orang Sesat yang Tidak
Disenangi
Bab
4 – “Permusuhan Alamiah” Para Direktur VOC dengan Umat Islam
Bab
5 – Holle, Hurgronje, dan Hazeu: Tutor bagi “Para Penganut Agama Terbelakang”
Bab
6 – Abad Misi (1850-1940): Antara Antisipasi dan Akomodasi
Bab
7 – Reaksi Indonesia atas Kedatangan Orang Kristen
Bab
8 – Muslim dan Kristen di Indonesia dan Belanda dalam Periode 1945-2015: Jalur
Terpisah atau Titik Temu?
Kelebihan
dari buku ini adalah referensinya dari zaman klasik untuk mencuplik pernyataan
atau prasangka tokoh-tokoh masa lalu tentang Islam. Mengumpulkannya dalam
bab-bab bahasan.
Kelemahan
dari isi buku ini adalah –selain tata tulis– kualitas penerjemahan yang
bahasanya kurang greget versi Indonesia. Barangkali karena ingin menerjemahkan
seluruh kata yang ada, sehingga kurang berani untuk memangkas kalimat yang
relatif bertele-tele.
Judul: Kaum Kolonial Belanda dan Islam di Indonesia (1596-1942)
Penulis:
Karel Steenbrink
Penerjemah:
Prof. Dr. Suryan A. Jamrah, MA
Tebal:
liv+298 hal.
ISBN:
978-602-0809-36-6
Cetakan:
I, Mei 2017
Penerbit:
Gading Publishing, Yogyakarta
Resentator:
Harmasto Hendro Kusworo
0 Komentar