Dead
Sea Scrolls merupakan kumpulan naskah tua dalam bentuk gulungan yang ditemukan
dalam gua-gua batu Qumron. Sebelah barat Laut Mati di Palestina.
Bermula
tahun 1947 beberapa orang Badui dari suku Ta’amire menawarkan gulungan-gulungan
naskah tua itu di pasar Yerusalem. Bishop A.Y. Samuel membelinya. Penawaran
naskah tua itu malah berkelanjutan sampai tahun 1949. Kalangan sarjana-sarjana
Bibel dari berbagai negara di Amerika dan Eropa pun tertarik. Hingga pada tahun
1952 dibentuk satu ekspedisi khusus untuk melakukan penyelidikan pada gua-gua
Qumron. Ditemukan kendi-kendi tanah sebagai tempat penyimpanan naskah-naskah
tua yang tergulung.
Pembacaan
dari isi Dead Sea Scrolls itu mengandung isi dari Old Testament (Perjanjian Lama), tetapi tak dijumpai kandungan dari
New Testament (Perjanjian Baru).
Uniknya, sarjana-sarjana Bibel tersebut tak menjumpai satu pun tentang Yesus,
tentang Anak Tuhan, tentang Inkarnasi Kata, tentang Penyaliban, tentang
Penebusan, Kebangkitan Kembali. Tetapi hanya menyebutkan Teacher of Righteousness (Guru Kebenaran) yang melapangkan jalan
bagi hadirnya seorang Messenger of God
(Rosul Tuhan). Naskah tua tersebut diperkirakan terbit sekitar awal Masehi.
Dari
pembacaan pada Dead Sea Scrolls tersebut, muncul fakta bahwa,
1.
Yesus beserta pengikutnya yang mula-mula itu tidak memberikan nama terhadap
ajaran yang ia bawa. Nama “Kristen” baru muncul sepeninggal Yesus. Itu pun setelah berlalu masa sekian lama.
Penamaan tersebut muncul dari Saul ―seorang Yahudi― yang berganti nama menjadi
Paul (Paulus). Penamaan “Kristen” itu terjadi ketika pengajaran risalah Yesus
itu ia bawa ke Yunani ―dan memang Paul menguasai bahasa Yunani dibandingkan
murid-murid Yesus lainnya, dan karena seringnya disampaikan oleh Paul tentang
penyaliban Yesus sebagai penebus dosa.
2.
Pengikut Yesus berjumlah 12 orang seperti disebutkan dalam Kisah Rasul-rasul 1:
26.
3.
Hal milik dijadikan hak milik bersama. Lihat Kisah Rasul 1: 26 dan Kisah Rasul-rasul
4: 32.
4.
Bertambahnya jumlah pengikut ajaran Yesus sejak sepeninggal Yesus sekira 5.000
orang. Kisah Rasul-rasul 4: 4.
5.
Upacara pemecah roti dan makan bersama. Kisah Rasul-rasul 2: 46.
6.
Tentang penyebutan Guru Kebenaran (Teacher
of Righteousness) kepada Yesus. Kisah Rasul-rasul 7: 52 dan Injil Matius
23: 8
Berdasarkan
penelitian usia naskah itu tidak ada kepastian angka tahun bahwa naskah itu
berasal dari masa sebelum tahun masehi. Hanya ada pegangan sementara, bahwa
naskah itu berasal dari masa kira-kira menjelang atau sesudah tahun masehi.
Seperti
umumnya buku-buku yang mengupas tentang Dead Sea Scrolls, pembahasan tentang
barang temuan itu lebih banyak berkutat pada sejarah budaya dan sosial di masa
itu untuk mengetahui umur manuskrip Qumron tersebut; bukan pada isi dan
kandungannya.
Philo;
ahli pikir Yahudi dari Aleksandria; menulis buku berjudul “Quod Omnis Probus Liber”.
Sebuah sumber sejarah paling tua. Tahun lahir dan kematian Philo tak ada yang
mengetahui secara pasti. Hanya saja saat agama Kristen berkembang ke Roma pada
masa Petrus dan Paul, nama Philo masih disebut-sebut. Jadi, menjelang
pertengahan abad pertama masehi itu dia masih hidup. Menurut Powell Davies, karya
tersebut diperkirakan ada sekitar 20 masehi. Jika pendapat itu dijadikan
sandaran, sekte Essaei sudah ada sebelum Yesus mengemban risalah.
Daftar Isi
I. Hipotesa Mengenai
Dead Sea Scrolls
[Dead Sea Scrolls | Pembahasan Makin Meningkat | Isi Dead
Sea Scrolls | Manual of Dicipline | Soal jang Menimbulkan Tekateki | Tentang
Usia Naskah Tua Itu | Tentang Nama Sekta | Kenapa Naskah-naskah Itu
Disembunyikan dan Kenapa Biara Qumran Binasa? | Fakta-fakta tentang Agama
Kristen | Early Christians dan Gentile Christians | Arianism dan Athanasianism
| Hipotesa A. Powell Davies | Bandingan atas Hipotesa A. Pwell Davies |
Hipotesa tentang Sekta Essaei | Hipotesa tentang Yesus]
II. Keterangan Josephus
tentang Peristiwa Manahen
[Peristiwa Manahen | Kelemahan Keterangan Josephus | Sekta
Essaei adalah Djemaat jang Mula-mula | Perbandingan Bentuk-bentuk Huruf |
Teka-teki yang Membingungkan | Tiga Sekta Jahudi | Kekeliruan Penafsiran
Davies]
III. Sistem Theologi
dalam Geredja Katolik
[Beberapa Pokok Kesimpulan | Beberapa Pendapat Bandingan |
Tinjauan Umum Selandjutnja]
IV. Doktrin, Dogma,
Tenet
[Doktrin | Dogma | Tenet]
V. Thesis Kalangan
Modernists
VI. Paham dan Aliran
Didalam Geredja
[Arianism | Athanasianism | Adoptionism | Apollinarianism |
Donatism | Docetism | Eutychianism | Gnosticism | Novatianism | Nestorianism |
Sabellianism | Iconism | Iconoclasm | Monotheletism | Simonism | Celibacy |
Infalibility]
VII. Kristen, Jesus,
Islam
[Thesis Pokok dari Islam | Reformasi di Eropah | Thesis
Kalangan Modernists | Soal Jesus dan Indjil | Kalangan Modernists | Penindjauan
Adjaran Kristen | Soal Penjaliban Jesus]
VIII. Penjusunan
Perdjandjian Baru
[Indjil Matius | Indjil Markus | Indjil Lukas | Indjil
Jahja]
Bibliografi
Judul:
Sekitar Dead Sea Scrolls; Penemuan Naskah-naskah Tua di Pinggir Laut Mati
jang Menjimbahkan Adjaran Jesus jang Mula-mula
Penulis:
Joesoef Sou’yb
Tebal:
80 hlm.
Dimensi:
14x21,5 cm
Cetakan:
I, Oktober 1967
Penerbit:
CV. Intisari, Medan
0 Komentar